Mohon tunggu...
Salsabila Putri Widia
Salsabila Putri Widia Mohon Tunggu... Mahasiswa - University of Darussalam

Seorang remaja yang suka mengerkspresikan pemikirannya melalui tulisan, hobi membaca, menulis dan membuat desain grafis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Boikot terhadap Perusahaan dan Pekerja

12 Juni 2024   10:23 Diperbarui: 12 Juni 2024   10:23 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Baru-baru ini, beberapa perusahaan dan restoran menghadapi boikot karena diduga mendukung Isr*el. Misalnya, McDonald's mengalami penurunan penjualan setelah membeli kembali 225 restoran waralaba di Isr*el, yang memicu boikot di beberapa wilayah, termasuk Timur Tengah. Pizza Hut juga menghadapi boikot karena postingan di media sosial yang dianggap mendukung Isr*el. Perusahaan besar lainnya seperti Hewlett Packard, Intel, dan Nestle juga masuk dalam daftar boikot karena memiliki hubungan bisnis atau investasi signifikan di Isr*el.

Boikot pada dasarnya merupakan anjuran, namun belakangan ini menjadi bentuk pemaksaan, pelabelan, bahkan ancaman bagi orang-orang yang memilih untuk tidak ikut serta. Hal ini menimbulkan beberapa masalah. Ketika sebuah perusahaan terkena boikot, efeknya tidak hanya dirasakan oleh perusahaan tersebut tetapi juga oleh para pekerja yang kehilangan pekerjaan mereka. Tingkat pengangguran meningkat karena banyak pekerja yang kehilangan mata pencaharian, khususnya mereka yang bekerja di toko atau restoran yang dianggap pro-Isr*el. 

Mencari pekerjaan lain menjadi satu-satunya jalan bagi mereka, namun ini tidak selalu mudah. Boikot juga mempengaruhi toko-toko kecil yang menjual produk-produk dari perusahaan yang diboikot. Toko kelontong dari kelas bawah yang modalnya pas-pasan sangat terdampak, karena mereka mungkin tidak memiliki pilihan lain untuk mengganti produk yang dijual. Hal ini berujung pada kerugian yang signifikan bagi mereka.Banyak dari para pekerja yang tidak tahu menahu tentang boikot atau alasan di baliknya. Tiba-tiba mereka harus menghadapi situasi di mana pekerjaan mereka terancam hanya karena mereka bekerja di tempat yang salah waktu.

Boikot memang merupakan alat untuk menyuarakan pendapat dan melakukan tekanan terhadap kebijakan tertentu. Namun, perlu diingat bahwa dampaknya tidak hanya dirasakan oleh target utama, tetapi juga oleh banyak pihak lain yang tidak terlibat langsung. Oleh karena itu, perlu ada pertimbangan yang lebih mendalam tentang bagaimana aksi boikot dilakukan dan siapa saja yang terdampak oleh tindakan tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun