Mohon tunggu...
Salbia baun
Salbia baun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Komputer

Renang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Syirik

27 Desember 2024   14:27 Diperbarui: 27 Desember 2024   15:24 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

A. Pengertian Syirik
         Syirik adalah tindakan mempersekutukan Allah SWT. Pelakunya disebut musyrik.Menurut etimologi, syirik berasal dari kata syaraka yang berarti sekutu atau serikat. Syirik dalam terminologi adalah menjadikan sekutu bagi Allah dalam rububiyah dan uluhiyah. Syirik adalah menyamakan selain Allah dengan Allah pada perkara yang merupakan hak istimewa-Nya. Hak istimewa Allah seperti ibadah, mencipta, mengatur, memberi manfaat dan mudarat, membuat hukum dan syariat.Syirik merupakan kesalahan yang mendasar pada akar seluruh perbuatan dosa atau pelanggaran. Syirik merupakan persekutuan sesuatu dengan Tuhan. Tuhan adalah Maha Mutlak. Hal ini berarti bahwa Dia adalah Maha Sempurna. Dia adalah totalitas, Dia adalah Yang Maha Nyata, tidak ada sesuatupun yang dapat ditambahkan kepada-Nya dan tidak ada yang dikurangkan dari-Nya. Dia adalah satu dan tidak dapat terbagi.
       Menambahkan sesuatu terhadap Tuhan sebagai yang nyata adalah tindakan dosa syirik, yakni sebuah kesalahan yang merusak kesadaran manusia dan wujud manusia, yang merupakan satu-satunya dosa yang Allah tidak berkenan mengampuninya, karena tindakan tersebut meniadakan Tuhan sendiri, sehingga menghalangi pengampunan Allah.
      Syirik adalah menyekutukan Allah dalam rububiyyah-Nya, uluhiyyah-Nya, asma‟ (nama-nama) dan sifat-Nya, atau salah satunya. Jika seorang hamba meyakini bahwa ada sang Pencipta atau sang Penolong selain Allah, maka termasuk musyrik. Jika berkeyakinan bahwa ada Tuhan selain Allah yang berhak untuk disembah, maka termasuk musyrik. Dan jika ia berkeyakinan bahwa ada yang menyerupai Allah dalam asma‟ (nama) dan sifat-Nya, maka ia telah musyrik.
     Faktor utama penyebab perbuatan syirik adalah bergantung kepada selain Allah SWT., maka Allah akan memasrahkannya kepada apa yang ia gantungi, dan Dia akan mengazabnya sebab hal yang dilakukan tersebut, serta menghinakan-Nya dengan benda yang dijadikan sandaran. Tercela dan tidak layak untuk mendapatkan pujian, terhina dan tidak ada penolong baginya.

2. Macam-macam Syirik yang dilihat dari sanksinya syirik  dibagi menjadi dua macam, yaitua.
    1. Syirik akbar/ jali (syirik yang besar/ nyata) Syirik akbar/ jali adalah perbuatan yang jelas-jelas menganggap adanya tuhan selain Allah SWT dan menjadikannya sebagai tandingan-Nya.Atau Syirik yang berkaitan dengan zat Allah SWT yang disembah, asma’-Nya, sifat-Nya dan Perbuatan-Nya.
   2.Syirik ashgar/ khafi (syirik yang kecil/ samar)
Syirik asghar/ khafi adalah perbuatan yang secara tersirat mengandung pengakuan adanya yang berkuasa selain Allah SWT. Termasuk dalam hal ini, sebagaimana di dalam Musnad Ahmad ibn Hanbal dikatakan bahwa seseorang yang dalam mengerjakan suatu perbuatan ada maksud untuk dipuji oleh orang lain (ria).Atau syirik yang berhubungan dengan penyembahan terhadap Allah dan bermuamalah dengan-Nya, meskipun pelaku syirik ini berkeyakinan bahwa Allah SWT tidak memiliki sekutu dengan zat, sifat dan perbuatan-Nya.

B. Ayat ayat Alquran dan asbabu Nuzul terkait syirik
      Berikut adalah beberapa ayat Al-Qur'an yang berbicara tentang syirik (mempersekutukan Allah) beserta asbabun nuzul (sebab turunnya ayat-ayat tersebut):
 1. Surah Al-Baqarah (2:22)
"Dia-lah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan air itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui."

 Ayat ini turun sebagai peringatan bagi kaum musyrikin Arab yang mengakui bahwa Allah adalah pencipta, tetapi mereka masih mempersekutukan-Nya dengan menyembah berhala-berhala.

2. Surah An-Nisa' (4:48)
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
 Ayat ini turun berkenaan dengan orang-orang yang merasa bahwa perbuatan syirik mereka adalah hal yang kecil. Allah menegaskan bahwa syirik adalah dosa yang tidak akan diampuni jika tidak bertaubat sebelum meninggal.

3. Surah Luqman (31:13)
"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: 'Wahai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar'."

 Ayat ini turun untuk menegaskan nasihat bijaksana dari Luqman kepada anaknya tentang pentingnya menjaga tauhid (keesaan Allah) dan menghindari syirik, yang merupakan bentuk kezaliman terbesar.

4. Surah Az-Zumar (39:65)
"Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: 'Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi'."

 Ayat ini turun sebagai peringatan keras kepada Nabi Muhammad dan umatnya bahwa syirik akan membatalkan segala amal ibadah. Ini juga memperingatkan agar tidak mengikuti jejak kaum musyrikin yang menyekutukan Allah.

C.Hadits-Hadits yang Terkait
• Bersumpah dengan selain Allah
 ْشَر َك َ و أ ْ َ َر أ د َكفَ ْ قَ هَّللاِ فَ يِر ْ ِغَ َف ب ن َحلَ َو َم )رواه ْ  الترمذى ( “Barangsiapa yang bersumpah dengan selain Allah dia telah kufur atau syirik” (HR. At-Tirmidzi)
• Memakai Azimat
 َ د أ ْ َ ق َ ف ً مة َ ي ْ ِم َ َق ت ه َل ع َ ن ت ْ م َك َ ر ْش )رواه احمد( َ “Barangsiapa menggantungkan diri kepada azimat maka dia telah berbuat syirik” (HR. Ahmad)
• Menggunakan mantra-mantra
 ِ َولَ َم َوالت َمائِ ه رقَى َوالت ن ال ُّ ٌك ه ر إِ ِش ْ ة )رواه ابن حبان( َ • “Sesungguhnya mantra, azimat dan guna-guna itu adalah perbuatan syirik (HR. Ibn Hibban)

• Sihir
 د َس ْ قَ ي َها فَ م نَفَ َث فِ ْ ه ً ثُ قَدة ْ ع ُ َد ن َعقَ ْ ْشَر َك َم َ د أ ْ قَ ن َس ََح َر فَ ْ ََح َر َو َم )رواه النسائ( “Barangsiapa yang membuat satu simpul kemudian dia meniupinya, maka sungguh ia telah menyihir. Barangsiapa menyihir, sungguh ia telah bersyirik” (HR. Nasa’i)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun