Mohon tunggu...
Salsa Bila Eka Putri
Salsa Bila Eka Putri Mohon Tunggu... Guru - Guru

“Tanpa mempelajari bahasa sendiri pun orang takkan mengenal bangsanya sendiri” ― Pramoedya Ananta Toer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Problematika Keluarga di Era Desrupsi dan Solusinya

3 Juni 2021   23:00 Diperbarui: 3 Juni 2021   23:09 2042
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Era derupsi adalah perubahan fundamental yang terjadi secara besar-besaran dan bisa mengubah sebuah tatanan. Desrupsi ini mula-mulanya hanya berkaitan dengan bisnis. Namun, semakin berkembangnya zaman, disrupsi ini mulai memengaruhi politik, sosial, ilmu pengetahuan, pemerintah, kepemimpinan, dll. Hal ini yang membuat perubahan-perubahan cepat terjadi di masyarakat. Perubahan yang terjadi ini, tidak bisa dibendung atau di hindari. Salah satu perubahannya adalah keluarga.

Problematika Keluarga di Era Derupsi

Problematika yang dialami oleh keluarga di era derupsi ini sangatlah luas. Mulai dari cara mendidik anak di era derupsi. Zaman yang semakin maju membuat keluarga mendapatkan tantangan yang begitu berat. Orang tua harus bersinergi untuk menciptakan keluarga islam pada era ini. Keluarga merupakan sekolah pertama bagi anak. Apabila, keluarga memiliki peran yang kurang terhadap keutuhan keluarga, maka keluarga tersebut akan goyah keutuhanya. Ajaran islam juga sangat berpengaruh terhadap terbentuknya keluarga di era derupsi saat ini.

Solusi Keluarga di Era Derupsi 

Berikut ada beberapa Solusi dalam Membangun Keluarga di Era Disrupsi yang bisa diterapkan nantinya:

1. Seorang anak senantiasa ingin merasa nyaman, damai, dan aman. Keluarga harus bisa menjadi tempat yang aman, damai dan nyaman bagi anak

2. Keluarga harus menjadi surga bagi anak, maksudnya adalah keluarga mampu memberikan suasana yang keluarga yang riang gembira dan senang bagi anak. Supaya, anak dan keluarga semakin erat hubungannya.

3. Orang tua harus menampilkan keteladanan yang baik. Rumah menjadi tempat belajar anak pertama kali. Untuk menghindari dampak buruk era derupsi, orang tua dituntut untuk menjadi suri tauladan bagi anak. Bersikap sesuai dengan ajaran agama islam. Supaya, menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah.

Solusi untuk Menghadapi Problematika Keluarga di Era Derupsi

 Islam telah memberikan beberapa ajaran untuk menghadapi setiap perubahan-perubahan yang terjadi pada zaman. Diantaranya adalah
1. Islam mempromosikan pernikahan dan memuliakan lembaga pernikahan sebagai satusatunya metode melestarikan keturunan.
2. Islam juga menurunkan seperangkat hukum-hukum berkeluarga yang menata pembagian peran antara suami dan istri, juga mengatur pola hubungan persahabatan di antara keduanya.
3. Islam menekankan betapa bergengsinya peran sebagai seorang ibu bagi kaum perempuan.

            Berdasarkan hal diatas era derupsi adalah hal yang tidak bisa dihindari. Gadget, media sosial akan terus ada dan berkembang ditengah-tengah masyarakat. Peran keluarga salah satunya orang tua adalah hal yang terpenting. Selain itu, berpegang teguh terhadap ajaran islam merupakan hal yang penting juga, agar dalam kehidupan dunia tidak merasa bingung dan selalu terarah. Rasulullah SAW dalam sebuah riwayat pernah berkata, ''Sesungguhnya, setiap anak yang dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan suci (fithrah, Islam). Dan, karena kedua orang tuanyalah, anak itu akan menjadi seorang yang beragama Yahudi, Nasrani, atau Majusi.'' Dari sini dapat saya simpulkan bahwa peran keluarga khususnya orang tua sangat penting dalam pembentukan keluarga di era disrupsi. Karena semua halnya berkaitan dengan teknologi modern, internet dan perkembangan yang tidak bisa dijangkau oleh manusia, alias sangat cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun