Mohon tunggu...
Febri Siregar
Febri Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis Eceran

a wise man

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pesan dari Langit Ibu Kota

31 Juli 2018   15:22 Diperbarui: 31 Juli 2018   22:57 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FOTO: Salamun Siti. 2018

Kami menyaksikan banyak mata b
yang terkatup-katup di antara
remang redup keramaian
Ibu Kota.

Seperti biasa. Perayaan tahun baru pun
bubar begitu saja.

Tahun demi tahun terompet dan
kalender semakin sedikit terbeli.
Sama halnya seperti nasib Kami
yang semakin banyak tak peduli.

Monumen-monumen kesedihan pun
pada akhirnya berubah menjadi  
monumen-monumen kegembiraan.

Di atas langit Ibu Kota Kami hanya
bisa berdoa agar kembang api menjadi puisi yang
menyalakan ingatan. Semoga.

Dari Kami para mayat yang hilang dan
hangus terbakar di malam kerusuhan.

Jakarta, Januari 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun