Oleh: Muhammad Ainun Najib[1]
Permasalahan murahnya harga kelapa yang di alami petani kelapa di kabupaten indragiri hilir Riau nampaknya menjadi topik hangat “trending topic” bagi warga indragiri hilir baik di dunia maya maupundi media dalam minggu-minggu terakhir ini. termasuk mahasiswa inhil yang kini sedang melanjutkan study di yogyakarta yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Riau Yogyakarta Komisariat Indragiri Hilir (IPR-Y Kom Inhil) jugamengalami hal serupa serta merasakan dampak yang signifikan atas murahnya harga kelapa tersebut.
Senin pagi 22 oktober 2012 akhirnya mereka menumpahkan kekecewaan kepada pemerintah daerah dengan membuat aksi damai di perempatan Gondomanan Yogyakarta, dengan masa aksi yang tidak kurang dari 40 orang mereka secara bergantian menyuarakan aspirasinya. Spanduk dan poster yang bertuliskan tuntutan dan kecaman kepada pemerintah daerah pun tidak lupa mereka bawa.
Kelapa di kabupaten indragiri hilir merupakan penghasilan utama bagi warga dan Daerah, sehingga permasalahan turunnya harga yang kini sedang sontar terdengarakan mempengaruhi semua lini perekonomian dan budaya. Jika harga kelapa tinggi maka secara otomatis daya beli masyarakat juga tinggi dan dengan demikian masyarakat akan sejahtera.
Ironinya yang terjadi saat ini adalah kelapa seperti sudah tidak ada harganya lagi sebiji kelapa hanya dihargai Rp.350 sampai Rp.500 Per butir atau Rp.1.600 sampai Rp.1.800 per kilo untuk kopra. Petani kelapa pun “galau” di buatnya, Pasalnya harga kelapa begitu murah. Namun, kalau tidak di jual mereka mau makan apa ? Sehingga, tidak heran banyak desas desus kecurangan yang dilakukan pemerintah daerah dan perusahaaan kepada rakyat terdengar. Hal ini pulalah yang memicu emosi ikatan pelajar riau yogyakarta untuk melakukan aksi damai menyoal harga kelapa yang semakin hari semakin memprihatinkan.
Ada beberapa hal yang menjadi tuntutan ikatan pelajar riau Yogyakarta Komisariat Indragiri Hilir (IPR-Y Kom Inhil) dalam aksi tersebut yg sifatnya urgen dan harus sesegera mungkin:
- 1.IPR-Y Kom inhil meminta kepada pemerinta untuk menaikkan harga kelapa Rakyat secepat mungkin
- 2.IPR-Y Kom Inhil mendesak kepada pemerintah daerah agar sesegera mungkin menerbitkan perda yang mengatur harga minimum kelapa
- 3.Meminta agar pemerintah daerah segera merelalisasikan anggaran untuk pembangunan tanggul, karena dalam jangka 6-10 tahun jika tanggul tidak ada produksi kelapa akan semakin menurun dari segi kuantitas dan tidak menutup kemungkinan indragiri hilir akan tinggal nama
- 4.Berikan subsidi untuk petani kelapa
sebenarnya masih banyak lagi yang menjadi tuntutan, namun empat poin di atas merupakan "embahnya" yang sifatnya urgen dan harus sesegera mungkin di laksanakan.
semoga saja pemerintah bisa menanggapinya dengan bijaksana.
amiin..
[1] Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, termasuk anak petani Rakyat di kabupaten Indragiri Hilir
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H