Potensi lahan sawah yang sangat besar di Desa Sukajadi, menjadi peluang bisnis tersendiri bagi masyarakatnya. Total lahan sawah seluas 161,55 hektar membentang di 11 wilayah RW Desa Sukajadi. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, lahan-lahan tersebut kian menurun produktivitasnya akibat penggunaan pestisida berlebih serta pola tanam monokultur. Selain itu, produktivitas lahan yang menurun juga berpengaruh nyata terhadap output yang diterima.
“Dulu yang tadinya kita bisa panen 3 ton, makin ke sini hanya bisa mentok di 1 ton atau beberapa kuintal saja,” ujar Bisri selaku anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Sukajadi sekaligus pelaku tani di RW 11.
Dalam upaya membangkitkan kembali produktivitas lahan pertanian di Desa Sukajadi, tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Akuakultur (Himakua) menggagas mina padi sebagai solusi dari permasalah tersebut. Re-introduksi mina padi ini juga menjadi momen ajakan ke masyarakat untuk memulai pola tanam monokultur.
Menurut Muhammad Bimosena Sofiawan selaku ketua tim PPK Ormawa Himakua, penggabungan antara kultur padi dengan ikan dalam mina padi ini akan secara alami dapat mengembalikan unsur baik dalam tanah. Penggantian pupuk kimia dengan pemanfaatan feses dan sisa metabolisme ikan dapat menjadi pemulih alami bagi tanah. Selain itu, adanya tambahan kultivan ikan dalam satu lahan tani ini harapannya dapat menjadi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat.
Sebanyak 2 petak lahan akan disiapkan untuk di sulap menjadi lahan mina padi. Kedua kolam tersebut digunakan untuk mina padi segmentasi budidaya pendederan ikan nila dengan luasan total 300 m2 dengan kedalaman sekitar 1 m. Benih ikan nila yang ditebar adalah benih siap deder berukuran 5-8 cm. Proses pembuatan lahan mina padi sudah berlangsung selama 6 hari dibantu oleh warga Desa Sukajadi. “Lahan ini akan kami targetkan sebagai lahan percontohan mina padi pertama di Desa Sukajadi, yang nantinya dapat berkembang juga di wilayah-wilayah lain desa. Sekarang, kami masih berfokus di RW 08 untuk mina padi dan RW 11 serta RW 10 untuk budi daya ikan nila.” pungkas Bimosena.
“Kekompakan tim PPK Ormawa Himakua sangat luar biasa walaupun dengan segala keterbatasan. Berbekal aksi dan keinginan yang kuat serta support petani setempat, harapannya mina padi ini akan berhasil dan dapat memicu petani lain untuk melakukan hal yang sama serta membumikan kembali program mina padi di Desa Sukajadi. Selain itu, semoga nantinya hilirisasi dari program ini dapat berujung pada kemajuan pariwisata desa yang tentunya berbasis masyarakat.” ucap Altayani selaku Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Sukajadi.
Ingin tahu lebih lanjut tentang kegiatan PPKO Himakua 2024? Yuk, follow akun sosial media Instagram Himakua di @himakuaipb dan Instagram Tim PPKO Himakua di @ppko.himakua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H