Mohon tunggu...
Nasha UJ
Nasha UJ Mohon Tunggu... Penulis - Full-Time Learner

Lulusan MSDM. Mantan Kreatif. Memproses Sustainable Motherhood. Menulis jg di salamnasha.com

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Bersyukur, Dampak Positif dan Tips Membiasakannya

7 Februari 2023   15:40 Diperbarui: 7 Februari 2023   15:47 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Oleksandr Pidvalnyi in Pexels

Sejak zaman Nabi Nuh, perilaku bersyukur sudah menjadi sorotan yang perlu dibiasakan oleh manusia. Dalam berbagai kisah, disebutkan bahwa  Allah menggelari Nabi Nuh dengan Abdan Syakura, yaitu hamba yang selalu bersyukur. Beliau adalah hamba Allah yang mensyukuri setiap nikmat Allah, mulai dari makanan, minuman, pakaian, hingga hal-hal kecil lainnya. Dalam apapun yang ia dapat, ia selalu menyempatkan diri ntuk bersyukur. Perilaku inilah yang menjadi acuan syukur bagi kita, manusia yang hidup berabad-abad setelah beliau. 

Banyak artikel kesehatan fisik maupun mental merilis manfaat dan dampak positif dari bersyukur yang bisa kita dapatkan. Diantaranya adalah:

  • Hidup Lebih Sadar

Maltih kesadaran bisa dilakukan salah satunya dengan hadir ditiap moment kehidupan dan bersyukur atas yang terjadi. Saat bisa makan dengan kenyang, ucapkan syukur. Saat sudah sampai di rumah, ucapkan syukur. Saat mendapat sesuatu, ucapkan syukur. Kebiasaan kecil ini akan melatih kita lebih sadar dan melihat segala sesuatu dari sisi baiknya.

  • Meningkatkan kepercayaan diri

Dengan memiliki waktu berkualitas meski hanya beberapa detik atau menit untuk diri sendiri, mereka ulang apa yang terjadi, dan berfokus pada apa yang disyukuri, kita jadi semakin menyadri bahwa diri dan hidup ini berharga. Ini juga akan mendorong rasa percaya pada kemampuan diri.  

  • Meningkatkan kualitas tidur

Menyisihkan beberapa menit sebelum tidur untuk mengingat momen yang terjadi dalam sehari, lalu mereka ulang adegan yang disenangi, dan menyempatkan diri untuk bersyukur atas hal kecil itu bisa membuat kita mengulang lagi perasaan senang saat hari tersebut. Membuat pikiran kita fokus pada hal baik, sehingga juga mengurangi kecemasan. Pikiran lebih relaks, sehingga tidur juga lebih nyenyak.

  • Mendorong perasaan bahagia

Saat kita mengingat dan mereka ulang kejadian dalam pikiran, tubuh akan memproduksi hormon endorfin yang dampaknya bisa memperbaiki suasana hati. Penelitian menunjukkan bersyukur membuat perasaan kita lebih baik dan juga lebih optimis memandang segala sesuatu.

Photo by Oleksandr Pidvalnyi in Pexels
Photo by Oleksandr Pidvalnyi in Pexels
  • Mengurangi tekanan, resiko stress dan depresi

Orang yang bersyukur cenderung menjalani hidup dengan lebih sehat, lebih menghargai hidupnya, dan lebih baik dalam pengelolaan stress. Dengan bersyukur, kita bisa mengganti perspektif ke arah yang lebih positif dan bisa merasa lebih puas dalam apa yang dikerjakan.

  • Meningkatkan kualitas hubungan

Saat sudah dipenuhi dengan syukur, kita juga bisa memandang hidup dengan lebih positif, efeknya kita memandang perlakuan orang lain dengan prasangka yang juga positif. Ini bisa mengurangi rasa tersinggung  atas perlakuan orang lain. Bagaimana kita memperlakukan orang lain pun juga akan terpengaruh dari rasa yang kita miliki.

  • Menurunkan resiko penyakit

Dengan adanya perasaan relaks yang muncul setiap kita bersyukur, tekanan darah juga cenderung menurun. Aliran darah lebih lancar. Kekhawatiran, stress, dan depresi juga menurun. Ditambah lagi, orang yang bersyukur biasanya memiliki pola hidup yang sehat.

Photo by Arina Krasnikova in Pexels
Photo by Arina Krasnikova in Pexels

Mungkin kita bingung bagaimana membiasakan bersyukur ini? Apakah cukup dengan mengucapakan puji syukur ditiap aspek kehiduapan atau melakukan syukuran ditiap hal besar yang kita dapatkan?  Banyak ahli kesehatan mental yang merekomendasikan waktu khusus harian atau bisa mingguan atau benar-benar menyadari hidup dan menuliskan hal yang kita syukuri. Rutinitas ini dipercaya bisa melipat gandakan manfaat yang didatap daripada hanya bersyukur diwaktu kejadian. Saat menulis, kita bisa melakukan kilas balik atas apa yang kita lakukan dan kita peroleh pada hari tersebut, dan mengulang lagi sensasi perasaan gembira atas hal baik yang terjadi tersebut. 

Mungkin bagi yang belum terbiasa, menuliskan syukur begini sedikit membingungkan. Sebenarnya, memulai ini bisa dengan apa saja dan bagaimana saja terserah kita, tidak akan ada yang menghakimi. Misalkan dengan senang karena bisa makan daging yang empuk, lega karena tidak terlalu macet meskipun hujan, gembira karena bisa pulang sebelum gelap, dsb. Namun, untuk yang perlu pedoman mungkin acuan dari helpguide ini bisa membantu:

  • Sensasi menyenangkan apa yang kamu alami hari ini?
  • Momen apa yang bikin kamu tersenyum, tertawa, atau meningkatkan suasana hati?
  • Kamu paling suka menghabiskan waktu bersama siapa dan kenapa?

Tanpa perlu diulang, kita semua sudah paham bagaiman bersyukur itu adalah hal yng sangat dianjurkan dengan berbagai manfaat dan dampak baiknya. Bahkan sebagian orang yang kurang paham momen, bisa menyebut bersyukur saat orang lainnya dalam kondisi terpuruk. Setiap waktu kita menyebut puji syukur, kadang sudah masuk ke bawah sadar. Inilah poin pentingnya, membawa syukur ke tingkat sadar, agar kita benar-benar bisa menyadari bahwa ada hal yang bisa kita syukuri. Menuliskannya dalam bentuk jurnal, akan membawa dampak bersyukur ini ke tingkat yang lebih tinggi. Begitu juga dengan mengucapkan terima kasih yang tulus pada orang-orang yang hadir dalam hidup kita. Mungkin ini bisa membantu kita menyadari bahwa masih ada hal baik yang terjadi dalam hari yang menyesakkan. 

Tulisan personal serupa sudah dipublish di laman ini 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun