Mohon tunggu...
Nasha UJ
Nasha UJ Mohon Tunggu... Penulis - Full-Time Learner

Lulusan MSDM. Mantan Kreatif. Memproses Sustainable Motherhood. Menulis jg di salamnasha.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Begini Cara Orangtua Mengatasi Risiko Penyakit Perubahan Iklim pada Anak

28 Desember 2022   11:21 Diperbarui: 29 Desember 2022   04:37 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perubahan iklim diartikan sebagai perubahan signifikan pada suhu dan pola cuaca dalam jangka panjang. Seharusnya, perubahan iklim ataupun krisis iklim bukan lagi topik baru yang kita dengar. Efek yang sangat merugikan bahkan juga mematikan semakin sering disuarakan.

Ditambah dengan fakta baru-baru ini populasi manusia di bumi sudah menembus angka delapan miliar jiwa. Kenaikan yang menakjubkan, mengingat kurang dari lima puluh tahun untuk populasi meledak dua kali lipat. Kekhawatiran mengenai kondisi bumi menjadi kian bertambah.

Salah satunya adalah pembuktian bahwa lebih dari setengah penyakit manusia bertambah buruk akibat adanya krisis iklim (Mora, 2022).

Penelitian ini juga mengungkapkan lebih dari seribu jalur baru penyakit patogen ditimbulkan oleh krisis iklim. Bahkan organisasi kesehatan dunia, WHO, memprediksi pada dekade berikutnya angka kematian akibat penyakit dari krisis iklim ini bisa mencapai ratusan ribu jiwa per tahun.

Penyakit yang disebut itu antara lain zoonosis yang kini sedang marak di Afrika, malaria, kolera, pneumonia, dan bisa semakin beragam dengan semakin menurunnya kualitas lingkungan, air, udara, serta makanan yang kita konsumsi.

Fakta-fakta ini memang sangat mengkhawatirkan. Apalagi UNICEF juga mengungkapkan bahwa anak-anak adalah pihak yang paling rentan dan menderita akibat perubahan iklim ini. Sebagai orangtua, berikut lima hal sederhana yang bisa kita lakukan untuk menghadapi hal tersebut:

Lengkapi Vaksin sebagai Hak Anak

Saat ini ada empat belas vaksin yang perlu orangtua berikan pada anak, tujuh diantaranya adalah subsidi dari pemerintah sehingga bisa didapatkan secara gratis di fasilitas kesehatan seperti puskesmas.

Vaksin subsidi yang paling baru ditambahkan adalah PCV yakni vaksin untuk mencegah penyakit pneumonia atau radang paru-paru. Bahkan vaksin polio, untuk pencegahan penyakit akibat virus polio, yang menjadi kejadian luar biasa karena baru-baru ini muncul kembali di Aceh, sudah ada sejak tahun 1980. Vaksin lainnya yaitu BCG, DPT, Campak, Hepatitis B, Rotavirus, dan HPV. Selengkapnya dapat dilihat pada situs IDAI.

Selain ketujuh vaksin diatas, orangtua perlu menyiapkan dana mandiri dan memprioritaskan pemberian vaksin kepada anak sebagai upaya pencegahan penyakit sesuai jenis vaksin tersebut.

Terapkan Pola Hidup Sehat

Pola hidup sehat bisa saja beragam, namun dasarnya bisa dimulai dengan makan makanan bergizi, lalu minum, istirahat, dan olahraga yang cukup. Makanan bergizi disesuaikan dengan kebutuhan harian yang tergantung pada usia juga jenis aktivitas. Lengkapi dengan makanan yang higienis untuk mengurangi paparan virus, bakteri, atau zat berbahaya lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun