Mohon tunggu...
Nasha UJ
Nasha UJ Mohon Tunggu... Penulis - Full-Time Learner

Lulusan MSDM. Mantan Kreatif. Memproses Sustainable Motherhood. Menulis jg di salamnasha.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ini yang Perlu Kita Lakukan di Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional

4 November 2022   16:48 Diperbarui: 4 November 2022   16:51 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) diperingati setiap tanggal 5 November yang tertuang dalam Keputusan Presiden Soeharto sejak tahun 1993. Udah lama banget ya ternyata, aku juga baru tau. 

Penetapan hari peringatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran kita untuk terus menjaga kelestarian fungsi lingkungan, selain itu diharapkan dengan penetapan satu hari dalam setahun ini bisa menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan kita pada flora fauna yang ada di Indonesia. 

Dari dasar rasa itulah, kita bisa ikut berupaya untuk menjaga kelestarian mereka. Sebelum bahas apa yang bisa kita lakukan, kenalan dulu yuk sama flora dan fauna nasional Indonesia.

Ada tiga jenis satwa dari yang hidup di darat, laut, dan udara yang ditetapkan sebagai satwa nasional, yaitu:

- Komodo (Varanus Komodoensis) - Satwa Nasional

Komodo adalah jenis spesies kadal terbesar di dunia atau disebut juga biawak raksasa, yang memiliki habitat asli di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur dan sekitarnya. Aktifitas manusia menyebabkan habitat komodo terus berkurang, hingga pemerintah menetapkan habitatnya sebagai Taman Nasional Komodo. 

Keunggulan komodo terletak pada kemampuan larinya dan air liur yang cukup berbahaya bagi mangsanya. Saat ini komodo tergolong pada satwa yang rentan terhadap kepunahan.

- Ikan Siluk Merah (Sclerophages Formosus) - Satwa Pesona

Ikan ini juga dikenal dengan nama arwana merah, yang aslinya hidup di Sungai Kapuas, Kalimantan Barat. Sejak 2004 lalu, ikan siluk merah tergolong satwa langka dengan status terancam punah oleh IUCN. 

Hal ini disebabkan karena daya biaknya yang rendah dan banyak orang ingin memeliharanya sebagai pembawa hoki. Untuk mendapatkan ikan ini, kita harus membelinya secara legal dari hasil penangkaran.

sumber gambar faunadanflora
sumber gambar faunadanflora

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun