Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) diperingati setiap tanggal 5 November yang tertuang dalam Keputusan Presiden Soeharto sejak tahun 1993. Udah lama banget ya ternyata, aku juga baru tau.Â
Penetapan hari peringatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran kita untuk terus menjaga kelestarian fungsi lingkungan, selain itu diharapkan dengan penetapan satu hari dalam setahun ini bisa menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan kita pada flora fauna yang ada di Indonesia.Â
Dari dasar rasa itulah, kita bisa ikut berupaya untuk menjaga kelestarian mereka. Sebelum bahas apa yang bisa kita lakukan, kenalan dulu yuk sama flora dan fauna nasional Indonesia.
Ada tiga jenis satwa dari yang hidup di darat, laut, dan udara yang ditetapkan sebagai satwa nasional, yaitu:
- Komodo (Varanus Komodoensis) - Satwa Nasional
Komodo adalah jenis spesies kadal terbesar di dunia atau disebut juga biawak raksasa, yang memiliki habitat asli di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur dan sekitarnya. Aktifitas manusia menyebabkan habitat komodo terus berkurang, hingga pemerintah menetapkan habitatnya sebagai Taman Nasional Komodo.Â
Keunggulan komodo terletak pada kemampuan larinya dan air liur yang cukup berbahaya bagi mangsanya. Saat ini komodo tergolong pada satwa yang rentan terhadap kepunahan.
- Ikan Siluk Merah (Sclerophages Formosus) - Satwa Pesona
Ikan ini juga dikenal dengan nama arwana merah, yang aslinya hidup di Sungai Kapuas, Kalimantan Barat. Sejak 2004 lalu, ikan siluk merah tergolong satwa langka dengan status terancam punah oleh IUCN.Â
Hal ini disebabkan karena daya biaknya yang rendah dan banyak orang ingin memeliharanya sebagai pembawa hoki. Untuk mendapatkan ikan ini, kita harus membelinya secara legal dari hasil penangkaran.