Mohon tunggu...
Ari Putra
Ari Putra Mohon Tunggu... -

Bumi, air, udara, lingkungan yang tak terpisahkan yang menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga dan memanfaatkanya secara adil dan bijaksana untuk kemaslahatan bersama...Mari selamatkan planet bumi kita yang hanya satu untuk semua mahkluk

Selanjutnya

Tutup

Nature

Sungai Babura, Riwayatmu Kini.....

8 Oktober 2013   22:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:48 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kondisi Sungai yang berada di Sumatra utara terutama daerah hilir secara keseluruhannya memprihatinkan.  Tak lagi bervegetasi alias gundul, Hanya beberapa rumpun bambu yang masih tumbuh di sekitar sungai-sungai tersebut. Sungai babura adalah salah satu sungai yang nasibnya hampir sama dengan nasib sungai di daerah kota Medan sekitarnya.  Selain menjadi tempat pembuangan sampah dan juga limbah rumah tangga, daerah penyangga (Daerah kanan-kiri) dari sungai tersebut telah gundul, dan tak memiliki vegetasi, akhirnya daerah penyangga tersebut mengalami abrasi hebat dan berdampak pada pendangkalan sungai tersebut. Upaya belum banyak dilakukan untuk memperbaiki daerah daerah penyangga sungai hingga saat ini.  Penanaman hanya sebatas penanaman yang tanpa ada tindak lanjut yang berkelanjutan.  Program penanaman yang dilakukan hanya bersifat simbolis yang kemudian terlupakan.  Padahal dalam pembiayaan dan perencanaan tataruang lokasi-lokasi tersebut semestinya harus dalam kondisi baik dan layak karena bagian dari sumber kehidupan (Sumber air). Kami mencoba mendokumentasikan apa yang sebenarnya terjadi di lokasi penyangga sungai babura khususnya di wilayah Medan Johor, dan kami mendapati hal yang cukup menyedihkan. wilayah penyangga tersebut sedang mengalami abrasi hebat, pendangkalan, serta tidak adanya vegetasi yang melindungi daerah penyangga sungai babura tersebut.

1381244107729010972
1381244107729010972
13812440581486495601
13812440581486495601
1381243997647772844
1381243997647772844
1381243950361443394
1381243950361443394
13812438801122137142
13812438801122137142
1381243844329933165
1381243844329933165

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun