Tulisan ini saya dedikasikan kepada Kelas Inspirasi #2 Medan
Tulisan ini tidak bermaksud membanggakan diri saya, tulisan ini bukanlah mengada ngada, kisah nyata hidup saya ini telah saya ceritakan kepada anak anak sekolah SD 065000 Medan Marelan untuk menginspirasi mereka dalam memperjuangkan kehidupan, pendidikan sangat penting untuk masa depan, seumur hidup harus belajar, setiap orang dapat menjadi guru dan inspirasi buat kita.  Tulisan ini adalah hasil dari perasaan saya atas inpirasi yang diberikan kepada saya setelah mengikuti Kelas Inspirasi Medan #2 tanggal 5 maret 2015 yang lalu.  Jika merasa tulisan ini berlebihan silahkan abaikan...namun  jika bermanfaat maka bantulah untuk menyebarkan.
Perkenalkan nama saya Ahmad Azhari biasa disapa dengan Ari. Â Saya kelahiran Medan 1982. Ayah saya petani dan ibu saya guru mengaji. Saya berasal dari keluarga yang tidak mampu secara ekonomi, hidup dalam kesusahan membuat kami harus bekerja keras pada masa itu. Hari-hari masa kecil saya banyak dihabiskan di sawah di ladang dan mengembalakan kambing orang. Terbiasa dengan aktifitas bertani menggiring saya untuk kuliah memilih jurusan pertanian disalah satu Universitas swasta di Medan.
Hoby saya menyanyi, traveling, prhotography, dan bercocok tanam. Sewaktu kecil saya bercita cita menjadi Rock Star terkenal, namun ternyata takdir berkata lain, keadaan membuat saya harus berganti ganti pekerjaan. Namun hikmahnya adalah saya memiliki banyak keahlian sehingga memudahkan saya dalam berkompetisi memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan saya. Â Saat ini saya memiliki beberapa profesi sekaligus diantaranya ; photographer, penulis, penggiat lingkungan, penggiat urban garden dan permakultur, pengrajin sampah, serta bekerja sebagi field staff disalahsatu NGO di Medan dengan bidang pekerjaan Community development.
Ini pengalaman saya yang luar biasa bergabung dikelas inspirasi dan berbagi cerita kepada anak-anak tentang profesi saya. Â Saya mendaftar di kelas inspirasi pada november 2014 lalu, sebelumnya saya melihat kawan kawan saya telah bergabung terlebih dahulu dikelas inspirasi medan #1. Saya diundang dan mengikuti breafing pada tanggal 21 februari 2015 yang lalu, dan tergabung dalam kelompok 11. Lokasi sekolah yang kami kunjungi adalah SD 065000 Medan Marelan, dimana saya belum pernah menginjakkan kaki saya didaerah itu.
![14257412471753624168](https://assets.kompasiana.com/statics/files/14257412471753624168.jpg?t=o&v=700?t=o&v=770)
Berikutnya bersama teman-teman satu kelompok kami melakukan survey untuk melihat kondisi sekolah tersebut secara pasti, dan berdiskusi bersama pihak sekolah dan para guru. Â Kemudian kami melakukan pertemuan kembali untuk membahas hal-hal yang kami perlukan untuk kegiatan mengajar sehari tersebut, semua dibahas secara mandiri, buat rencana dan jadwal pertemuan bersama secara mandiri, sungguh semangat yang luar biasa dari kawan kawan seperjuangan tersebut, bahkan keperluan semua dibeli dari uang patungan.
![1425741508329145774](https://assets.kompasiana.com/statics/files/1425741508329145774.jpg?t=o&v=700?t=o&v=770)
Saya mengambil satu dari sekian banyak profesi saya saat ini, hal tersebut agar lebih fokus berbicara kepada anak-anak sekolah yang akan saya ajar, Â dan saya memilih menjadi "Penggiat Urban Garden". Â Alasannya sederhana, Urban garden adalah bagian dari kegiatan pertanian dan bisa dibilang petani juga sih..anak anak sekarang terutama di perkotaan menganggap pekerjaan petani tidak keren dan tidak menjajikan, menjadi petani sepertinya hina dan bakalan hidup susah. Â Disitulah tantangannya, saya harus mendudukkan persoalan tersebut dan memberikan pandangan yang saya pahami. Bekerja sebagai petani sesungguhnya sangat mulia ,karena semua yang kita makan hingga saat ini adalah hasil karya para petani. Â Saya berharap cerita yang saya bagi akan menguatkan mereka yang bercita-cita sebagai petani semakin yakin dan semakin percaya diri.
![1425741736954964538](https://assets.kompasiana.com/statics/files/1425741736954964538.jpg?t=o&v=700?t=o&v=770)