Mohon tunggu...
Ari Putra
Ari Putra Mohon Tunggu... -

Bumi, air, udara, lingkungan yang tak terpisahkan yang menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga dan memanfaatkanya secara adil dan bijaksana untuk kemaslahatan bersama...Mari selamatkan planet bumi kita yang hanya satu untuk semua mahkluk

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Urban Garden: Solusi Krisis Pangan dan Makanan Sehat Serta Mudah Dilakukan

17 Maret 2015   18:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:31 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya mendefenisikan urban garden sebagai pertanian di lahan yang sempit di perkotaan dengan desain landscape berbentuk taman, di mana tanaman yang dikembangkan memadukan antara sayuran, buah buahan, bunga, tanaman obat, dan peternakan yang dilakukan secara teritegrasi.


[caption id="attachment_403581" align="aligncenter" width="302" caption="Memanfaatkan celana bekas untuk tempat menanam daun selada."]

14265911021192581376
14265911021192581376
[/caption]

Berikut pengalaman saya melakukan praktek pertanian urban garden yang dapat menjadi bahan referensi jika Anda ingin mencoba di rumah Anda yang tidak memiliki lahan yang luas. Perlu Anda ketahui lahan yang saya gunakan berukuran 5 m x 8 m, di dalamnya kami menanam banyak tanaman untuk memenuhi kebutuhan kami sehari-hari. Dengan konsep ini kami mengemat anggaran rumah tangga antara Rp 400,000-600,000/bulan.


[caption id="attachment_403582" align="aligncenter" width="484" caption="Memanfaatkan pot pot bekas untuk menanam sayur"]

1426591209550451423
1426591209550451423
[/caption]

Tujuan utama dari urban garden yang kami lakukan adalah memenuhi kebutuhan keluarga terkait pemenuhan makanan sehari-hari. Namun, tak jarang tetangga di sekitar rumah juga dapat menikmati hasil usaha ini. Dengan melakukan pertanian seperti ini, kami telah mengurangi biaya untuk membeli berbagai sayuran dan buah-buahan, semua kebutuhan tersebut telah terpenuhi. Alhasil kami dapat menghemat pengeluaran rumah tangga khususnya untuk membeli kebutuhan sehari-hari sehingga uang tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang lain, seperti tabungan, jalan-jalan, dan lain-lain.

[caption id="attachment_403583" align="aligncenter" width="504" caption="Beberapa pupuk organik dan pestisida nabati yang dapat dibuat sendiri."]

14265913461046276908
14265913461046276908
[/caption]

Dalam pelaksanaan urban garden yang kami lakukan, lokasi kami desain menyerupai taman sehingga kita selalu senang berada di lokasi tersebut. Selain itu, lokasi ini dapat menjadi tempat rekreasi dan relaksasi untuk keluarga. Di lokasi itu kami menanam berbagai tanaman yang kami butuhkan untuk keperluan sehari-hari, seperti cabe, bawang, tomat, terong, timun, paria, kacang panjang, semangka, melon, kangkung, sawi, daun selada, bayam,  sereh, pohon salam, mangga, papaya, jahe, kunyit, lengkuas, kencur, berbagai tanaman bunga dan tanaman obat, yang keselurahannya ditata sedemikian rupa. Tak lupa kami menanam tumbuhan yang bersifat pupuk dan tidak disukai atau tanaman pengalih perhatian hama.

[caption id="attachment_403584" align="aligncenter" width="322" caption="Memanfaatkan toilet bekas untuk tempat menanam bayam"]

1426591476532982804
1426591476532982804
[/caption]

Untuk kebutuhan pupuk, kami membuat pupuk organik sendiri, di antaranya pupuk hijau, kompos, dan pupuk cair dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang berasal dari bahan organik, seperti air kelapa, air cucian beras, air cucian ikan, kotoran hewan, dedaunan, dan serasah. Sementara untuk mulsa, kami memanfaatkan sisa-sisa potongan rumput di halaman yang biasa dibuang atau dibakar, serta memanfaatkan sisa-sisa dari meja yang berbahan softboard atau mencari sisa gergajian kayu untuk menjadi mulsa organik. Semua termanfaatkan secara maksimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun