Mohon tunggu...
Ari Putra
Ari Putra Mohon Tunggu... -

Bumi, air, udara, lingkungan yang tak terpisahkan yang menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga dan memanfaatkanya secara adil dan bijaksana untuk kemaslahatan bersama...Mari selamatkan planet bumi kita yang hanya satu untuk semua mahkluk

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Urban Garden: Solusi Krisis Pangan dan Makanan Sehat Serta Mudah Dilakukan

17 Maret 2015   18:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:31 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara geografis luas wilayah kota sangat terbatas sehingga konsep pertanian tradisional sangat sulit dilakukan di kawasan perkotaan. Sementara itu konversi lahan dari lahan pertanian menjadi lahan non pertanian hampir tidak bisa dibendung sejalan dengan perkembangan kebutuhan warga kota. Banyak lahan pertanian di perkotaan akhirnya dijual dan dikonversi menjadi bangunan-bangunan beton sehingga lahan terbuka menjadi sangat terbatas khususnya untuk kegiatan pertanian.

[caption id="attachment_403574" align="aligncenter" width="504" caption="Mendisain kebun seperti taman agar kita tidak bosan berada di dikebun tersebut."][/caption]

Pertanian sekarang juga telah banyak meninggalkan kaidah-kaidah pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, petani sekarang cenderung instan dan ingin menghasilkan produksi besar sehingga mengabaikan sektor kesehatan para konsumen, hasil pertanian umumnya telah terkontaminasi dengan zat yang bersifat racun, contohnya penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang berlebihan sehingga banyak manusia sekarang mudah terserang penyakit dan terkadang penyakit-penyakit yang sulit untuk disembuhkan.

[caption id="attachment_403575" align="aligncenter" width="504" caption="Di kota kebun seperti ini sudah tidak bisa dijumpai, karena semua telah digunakan untuk rumah dan gedung"]

14265901002136818113
14265901002136818113
[/caption]

Beberapa tahun belakangan ini, masyarakat Indonesia sering mengalami krisis pangan, harga bahan kebutuhan pokok melambung tinggi. Hal ini juga dikarenakan biaya produksi untuk bahan pertanian meningkat tajam, harga pupuk dan obat-obatan pertanian naik, belum lagi dalam pengerjaannya harus mengeluarkan modal besar untuk tenaga kerja, serta banyak cost lainnya yang juga harus dikeluarkan para petani. Namun tetap saja masih petani merasa rugi, entah ke mana hasil pertanian itu semua. Akibatnya semua bahan kebutuhan terutama kebutuhan pokok naik cukup signifikan. Padahal seharusnya kegiatan pertanian itu selalu menguntungkan. Petani menanam sebutir biji kemudian saat panen mereka menghasilkan berkilo-kilo bahkan berton-ton produk yang dihasilkan.


[caption id="attachment_403576" align="aligncenter" width="504" caption="Sayur sayuran dan buah buahan dipadu dengan berbagai tanaman bunga untuk memperindah urban garden"]

1426590760835849681
1426590760835849681
[/caption]

Urban Farming solusi untuk masyarakat perkotaan

Pertanian kota (urban farming) dapat dijadikan sebagai alternatif dalam mengatasi masalah krisis pangan dan krisis makanan sehat khususnya untuk masyarakat perkotaan. Dalam pelaksanaan atau praktek urban farming, saya lebih suka menggunakan istilah urban garden. Kenapa? Karena dalam pelaksanaan pertanian dengan konsep ini ada beberapa estetika yang harus kita perhatikan, di antaranya estetika seni dan keindahan, ramah lingkungan, organik dan daur ulang serta pertanian berkelanjutan.


[caption id="attachment_403580" align="aligncenter" width="504" caption="Memanfaatkan bambu untuk tempat bercocok tanam sayuran."]

14265909881387411624
14265909881387411624
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun