Mohon tunggu...
Ari Putra
Ari Putra Mohon Tunggu... -

Bumi, air, udara, lingkungan yang tak terpisahkan yang menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga dan memanfaatkanya secara adil dan bijaksana untuk kemaslahatan bersama...Mari selamatkan planet bumi kita yang hanya satu untuk semua mahkluk

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Taman Cadika Medan Penuh dengan Sampah

30 Maret 2015   11:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:48 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak beberapa tahun lalu Taman Cadika Medan yang terletak di Jalan Karya Wisata Kelurahan Pangkalan mashur Medan telah dibuka kembali menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH), setelah sekian lama tertutup dan tidak terawat akibat sengketa kepemilikan lahan.  Kini taman Cadika telah dipermak oleh Pemko Medan menjadi taman indah yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang dapat digunakan secara cuma cuma oleh masyarakat Medan. Sarana yang disediakan diantaranya fasilitas olahraga, jembatan gantung, tempat bermain untuk anak anak, kursi santai, Track joging, taman bunga, fasilitas outbond, fasilitasi paintball, aula, toilet, mushalla, dan perahu untuk bermain di danau dan lain-lain.  Kini Taman cadika benar-benar menjadi tempat favotit masyarakat Kota medan untuk bersantai ataupun berolah raga bersama saat hari hari libur, selain tempat terbuka hijau lainnya.  Pada hari hari libur, taman cadika dipadati pengunjung dari berbagai lapisan dan usia.

Taman Cadika saat pagi hari dengan latar belakang danau.

Namun sunggu disayangkan, kalau kita berada ditaman tersebut, hampir disetiap sudut taman tersebut banyak dihiasi oleh sampah sampah yang dibuang sembarangan oleh para pengunjung ataupun para pedagang makanan yang berjualan dilokasi tersebut.  Sampah yang mendominasi diantaranya bungkus makanan, kantong plastik, gelas plastik, botol dan kaleng minuman, dan berbagai sampah lainnya.  Pengunjung yang datang seperti tidak merasa bersalah saat membuang sampah dilokasi tersebut.  Selain di darat sampah sampah tersebut juga telah mencemari danau yang ada di taman ini yang berpotensi menjadi perangkap bagi biota di danau ini.  Bahkan saya pernah mendapati ikan yang terjebak didalam plastik saat membersihkan danau tersebut beberapa waktu lalu.  Sunggu ironi memang, lokasi inidah ini harus ternoda dengan ulaha para pengunjung.

Terkadang komunitas yang katanya cinta lingkungan juga melakukan hal yang sama dengan meninggalkan sampah yang berserakan usai melakukan kegiatan pertemuaan ataupun gathering.  Apalagi komunitas yang notabene bukan berorientasi lingkungan sudah pasti melakukan hal yang sama juga.  Miris memang kalau kita melihat pemandangan seperti ini selalu terjadi lagi dan lagi di sekitar kita.

Pengelola Taman Cadika bukan tidak menyediakan fasilitas tong sampah, namun jumlahnya masih sedikit, larangan larangan yang dibuat juga tidak berfungsi dengan baik, bahkan pengelola membuat papan larangan yang dipaku dipohon pohon yang tumbuh di taman ini juga cenderung asal asalan, karena telah menambah jelek taman ini. harusnya larangan seperti itu dibuat dibagian pintu masuk, serta menyediakan petuga yang harus menegur pengunjung yang membuag sampah di taman ini.

Selain masalah sampah, masalah lainnya adalah rusaknya fasilitas yang disediakan akibat over capacity dari para pengguna fasilitas contohnya permainan anak terkadang juga dimainkan oleh orang dewasa, akibatnya saat ini fasilitas tersebut banyak yang rusak.  Pengelola taman Cadika juga sepertinya tidak peduli melihat fasilitas yang rusak tanpa ada upaya perbaikan atau melindungi fasilitas tersebut agar tidak semakin rusak parah. Sebagai contoh jembatan gantung yang disediakan saat ini kondisinya banyak yang telah patah pada bagian penyangganya, dan hingga sekarang masih seperti itu, kekhawatiran kita fasilitas tersebut roboh dan memakan korban baru kemudian semua peduli. Begitu juga fasilitas olah raga yang rusak tidak ada tulisan yang melarang " Alat ini rusak dan mohon tidak digunakan".

Sepertinya tingkat kepedulian dan sensitifitas pengunjung maupun pengelola taman cadika memang masih sangat rendah, sehingga fasilitas umum yang telah dibangun dan disediakan pemerintah ini kondisinya jika terus dibiarkan akan menjadi bumerang bagi kita sendiri.  Kita berharap adanya perilaku sadar untuk membuang sampah pada tempatnya serta saling menjaga dari fasilitas tersebut untuk menjadi aset bersama yang dapat digunakan dalam waktu yang lama.  Kesadaran kita akan menjaga keindahan Taman Cadika ini. (rie)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun