Mohon tunggu...
Muhammad Fardiansyah
Muhammad Fardiansyah Mohon Tunggu... -

Saat ini mengelola sebagai Creative Content di portal www.salamgowes.com. Hobi bersepeda, fotografi, musik, design dan menulis .

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Herry Zudianto, Mewakafkan Pengabdian Kepada Masyarakat

27 Juli 2012   08:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:33 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah purna tugas sebagai Walikota Yogyakarta tidak menyurutkan semangat Herry Zudianto untuk mewakafkan tenaga dan pemikirannya bagi kepentingan masyarakat. Dua Periode memimpin Kota Yogyakarta, desakralisasi birokrasi beliau lakukan dengan mengubah mentalitas birokrat dari penguasa menjadi pelayan masyarakat. Beliau juga memposisikan dirinya sebagai Kepala Pelayan Masyarakat Kota Yogyakarta. Purna tugas dihadapinya dengan menyalakan api pengabdian bagi masyarakat.

Saya dan teman-teman tim redaksi www.kotajogja.com, berkesempatan mengunjungi salah satu tokoh Yogyakarta yang inspiratif Herry Zudianto. Berada di dalam beranda seluas sekitar 3 x 4 meter ini menghadap arah utara dengan kolam renang yang dihiasi batu alam berwarna hitam, satu set furniture antik dari kayu tampak memenuhi beranda yang nyaman ini. Herry Zudianto yang akrab di panggil Kang Herry menceritakan dinamikannya menjadi Ketua RW 02 Golo Pandeyan Umbulharjo Yogyakarta dan Ketua Umum PMI Propinsi DIY selepas purna tugas menjadi Walikota Yogyakarta dua periode (2001-2011).

“Menjadi Ketua RW bukanlah sesuatu yang hanya bersifat teknis saja, mengurusi administrasi warga, saya ingin mengembalikkan fungsi dari ketua RW sebagai pemimpin yang mampu mengajak dan meyakinkan bagi masyarakat untuk mensinergikan potensi sosial masyarakat sehingga masyarakat merasa berdaya dan mandiri sehingga tidak semua permasalahan dilimpahkan kepada pemerintah,” ucap Kang Herry dengan semangat dan optimis.

Bagi Kang Herry sendiri, menjadi pemimpin itu bisa ada di semua level tidak hanya terpaku pada level atas saja. Menurut penuturannya, jabatan Ketua RW belum tentu lebih mudah dari pada jabatan Walikota yang pernah disandangnya. “Karena menjadi ketua RW saya harus head to head terhadap masyarakat dan menghadapi kondisi nyata di lapangan.  Saya pun sudah mempersiapkan kunjungan kerja di setiap wilayah RT yang berada dalam wilayah administrasi RW 02 Kampung Golo yang saya pimpin. Setiap selepas sholat subuh saya akan lakukan itu untuk mengetahui kondisi masyarakat di wilayah RW saya” kata Kang Herry sembari tertawa lepas.  Semangat Kang Herry menjalankan jabatan baru sebagai Ketua RW 02 Golo juga berbanding lurus dengan warga yang dia pimpin, bahkan salah satu warganya menyatakan kesediaannya menjadi tuan rumah rapat kerja RW yang akan digelar bersama para pengurus lainnya.

1343376617355011633
1343376617355011633
Mengakhiri jabatan Walikota Yogyakarta selama dua periode tidak menghalangi istri Dyah Suminar ini untuk terus melakukan kegiatan sosial dan tidak terbatas di lingkungan Kampung Golo  dan sekitarnya. Dengan penuh optimisme dan antusias Kang Herry menceritakan program-program kerja sebagai Ketua PMI DIY.  Sembari mempersilahkan kami untuk menikmati hidangan yang ada, Kang Herry menceritakan ada salah satu koran lokal menjuluki dirinya Sang Penghisap Darah.

“Julukan tersebut  bukannya tanpa alasan, karena di setiap kesempatan saya selalu menyelipkan kampanye untuk donor darah bagi sesama. Mendonorkan darah selain sangat mulia karena bernilai kemanusiaan yaitu membantu orang lain yang membutuhkan darah dan ini bisa memberikan kesempatan hidup bagi orang lain. Disamping itu, dengan melakukan donor minimal tiga bulan sekali, akan dirasakan berbagai manfaat untuk kesehatan si pendonor sendiri. Donor darah tentunya juga dapat menjadi salah satu solusi dalam menjaga kesehatan, karena dengan donor akan membuat darah encer dan pergantiannya di tubuh semakin lancar, “  kata Kang Herry.

Di iringi rintik hujan perpaduan teh hangat, camilan, pisang rebus dan tahu goreng menemani obrolan kami bersama Kang Herry. Dalam obrolan tersebut Kang Herry berbagi pengalaman dengan kami ketika diberikan amanah memimpin Kota Yogyakarta. Menurut perspektif Kang Herry seorang pemimpin harus memiliki visi yang jauh kedepan dibandingkan dengan yang lain karena tugas pemimpin melakukan perubahan, mampu mewujudkan gagasan, kedua seorang pemimpin harus melebarkan telinga yang selebar-lebarnya untuk mendengarkan aspirasi dari pihak yang sepakat maupun yang tidak. Komunikasi dan budaya dialog menjadi jembatan untuk saling asah asih asuh.  Yang ketiga jangan takut mengambil keputusan, karena setiap keputusan yang diambil secara sunatullah pasti ada pihak yang pro dan kontra. Dari sinilah jiwa kepemimpinan  terasah dan mampu menjadi problem solver.

Jarum jam terus berjalan setiap detik hingga waktu Maghrib tiba, kami pun menyudahi obrolan yang sangat berkesan ini kemudian berpamitan kepada Kang Herry dan Bu Dyah Suminar di beranda rumah yang menjadi tempat favorit beliau ketika berada di rumah. (foto dan tulisan: yuda putra, aan ardian/www.kotajogja.com)

BIODATA H. Herry Zudianto, SE, Akt, MM l Lahir, Yogyakarta, 31 Maret 1955 Istri :Dyah Suminar, SE l Anak: Alfita Ratna Hapsari, Arief Nur Wibawanto dan Annisa Rahma Herdyana

PENDIDIKAN SD Muhammadiyah Ngupasan YK 1969 | SMP Negeri 2 Yogyakarta 1971 | SMA Negeri 3 Yogyakarta 1973 | Jurusan Teknik Sipil FT UGM 1974/dua semester l Jurusan Akuntansi FE UGM 1981 | Magister Manajemen Universitas Islam Indonesia Yogyakarta 1997

PEKERJAAN Wali Kota Yogyakarta 2001-2011 | Ketua PMI DIY 2012- sekarang | Ketua RW 02 Golo Pandeyan Umbulharjo Yogyakarta 2012 - sekarang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun