Mohon tunggu...
Atina Salama
Atina Salama Mohon Tunggu... -

selalu ingin menjadi lebih baik lagi dari yang sebelumnya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Alat Kelamin Terpotong Sendiri

7 April 2014   17:34 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:58 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

ALAT KELAMIN TERPOTONG SENDIRI

(Oleh : Atina Salama)

Disebuah desa terdapat sepasang suami istri yang sangat rukun. Mereka hidup hanya berdua saja. Satu tahun kemudian mereka dikaruniai seorang buah hati yang berjenis kelamin laki-laki.

Hari demi hari mereka lalui, setelah empat tahun lamanya mereka berumahtangga. Pada suatu hari mereka mendapatkan kejadian yang mengejutkan bagi mereka. Hari itu adalah hari Jum’at tepatnya pukul 09.00 WIB, kejadian yang mengejutkan itu dating dari buah hati mereka. Pada saat itu, Ayah sedang memandikan anaknya, sedangkan ibunya sedang sibuk membereskan rumah. Ketika Ayah akan mengenakan pakaian pada anaknya, tiba-tiba Ayah terkejut melihat alat kelamin anaknya sudah seperti di khitan, yang padahal anaknya belum pernah dikhitan dab ketika mandipun masih seperti semula. Seperti anak-anak yang sudah dikhitan lainnya anaknyapun meringis kesakitan seperti habis dikhitan.

Akhirnya berita ini sampai ditelinga para tetangga, semua orang terkejut melihat kejadian itu. Tetanggapun datang saling berganti untuk melihat kejadian mengejutkan tersebut.

Setelah beberapa jam kemudian ternyata keadaan alat kelamin anak tersebut masih seperti semula, seperti anak yang habis dikhitan. Dia merasakan perih, alat kelaminnya sedikit bengkak dan memerah, layaknya anak kecil yang habis dikhitan.

Ada segelintir orang yang mengatakan bahwa itu perbuatan seseorang yang sedang menimba ilmu khitan, dan untuk menyempurnakan ilmunya tersebut dia mengkhitan anak kecil tanpa sepengetahuan siapapun. Tapi entah benar atau tidak hanya Allah yang tahu.

Sampai sekarang kondisinya masih seperti itu, keluarganya masih merasa kebingungan dan heran dengan kejadian ini. Semoga kejadian ini ada hikmah dibalik semuanya, dan itu pertanda baik untuk masa depan anaknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun