Jam 01.30 dini hari,  H. Hamjidi  yang kemaren tanggal 29 Desember 2024,  bertugas membacakan ayat suci Al Qur'an di acara reuni Fakultas Tarbiyah Angkatan 89,  menginfokan bahwa telah tiba di kampung halamannya, Jaro, Kabupaten Tabalong. Meski diguyur hujan sepanjang jalan, kemacetan lalu lintas juga dirasakan,  akhirnya tiba dengan selamat. Kembali berkumpul keluarga.
Kenangan manis di acara reuni,  membekas sampai ke lubuk hati terdalam. Ucapan terima kasih untuk para kawan yang selalu sibuk sebagai panitia seperti Zana dan Maria terlontar dari lidah mereka yang sudah sampai ke rumah masing-masing. Doa  untuk kesehatan semua alumni juga dipanjatkan. Inilah ciri khas alumni Tarbiyah 89,  saling mendoakan kepada sesama meski lewat dunia maya yang terhalang oleh jarak yang berjauhan.
Ada doa, ada juga harapan. Â Doa agar tetap sehat, harapan untuk bisa bertemu di tahun depan.
Tersentuh ketika ada lontaran kalimat, masihkah ada usia kita untuk bisa kembali bertemu. Masihkah  ada sisa umur untuk kita bisa berjumpa lagi.  Kalimat itu diungkapkan Rahmawatie,  yang kemaren di acara reuni ikut bernyanyi.
Ternyata reuni di sisi lain mengungkap kesadaran kita. Kita hidup tidak akan kekal, Â boleh jadi kemaren kita ikut bergabung dengan jiwa dan raga yang utuh, Â bisa jadi tahun depan cuma nama yang disebut oleh teman-teman, sedangkan jasad kita terkubur.
Kemaren usai reuni. bertemu dengan Kanda Haji Hamdan, Â yang sekarang jadi Dekan di Fakultas Tarbiyah. Kata beliau: "Di angkatan kami ternyata sudah 47 orang teman yang dipanggil Allah SWT." Â Inilah kenyataan yang juga nanti akan sampai kepada kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H