Jum'at kemaren, 20 Desember 2024, Pengurus Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) Madrasah Provinsi Kalimantan Selatan kembali menggelar rapat pengurus. Rapat dilaksanakan melalui Zoom Meeting, berlangsung siang setelah sholat Jum'at. Agenda utama memilih motif batik sasirangan untuk seragam yang sekaligus menjadi pakaian identitas untuk Pengawas Madrasah Kalimantan Selatan. Seragam tersebut akan dimulai dipakai pada acara Silaturrahmi Nasional atau Silatnas Pengawas Madrasah ke-3 di Hotel Rich Kota Yogjakarta pada tanggal 5 sampai 7 Februari 2025. Selanjutnya seragam tersebut akan dipakai pula pada kegiatan lain oleh Pengawas Madrasah Provinsi Kalimantan. "Seragam ini memiliki motif khusus yang hanya dimiliki oleh Pengawas Madrasah Provinsi Kalimantan Selatan," kata Hj. Husna Mai Sa'adah, S.Ag., M.A. Bendahara Pokjawas Madrasah Kalsel pada acara Zoom Meeting tersebut.
Rapat Pengurus yang dipimpin H. Abdul Basith, S.Ag., M.Pd., ketua Pokjawas Madrasah Kalimantan Selatan, telah menetapkan pakaian seragam yang menjadi identitas Pengawas Madrasah Kalimantan adalah batik sasirangan dengan motif yang memuat gambar rumah bubungan tinggi dan intan. Motif ini disepakati setelah sebelumnya disajikan pula motif lain dengan marna yang sama, yaitu warna merah maron. Rumah bubungan tinggi dan intan adalah dua simbol yang dimiliki Kalimantan Selatan. "Apabila orang melihat kedua gambaran tersebut pada batik sasirangan, pasti orang langsung mengenali bahwa itu milik orang Provinsi Kalimantan Selatan," komentar Nurul Makromah, M.Pd. yang disetujui oleh peserta yang lain.
Mengingat sudah sangat jelas motif saringan yang akan dipakaian, menurut Sabaruddin, M.Pd. pengawas Madrasah Kabupaten Barito Kuala, tidak perlu lagi ada tulisan Kalsel pada seragam tersebut. Menurut Hj. Septy Rovana, M.Pd., “Jika kita ingin memperlihatkan tulisan Provinsi Kalimantan Selatan, kita cukup memakai Pin yang bertuliskan Kalimantan Selatan pada saat acara di Jogja nanti.”
"Hasil rapat ini nanti akan disebarluaskan kepada seluruh Pengawas Madrasah Se-Kalimantan Selatan, termasuk biaya yang harus dikeluarkan oleh masing-masing Pengawas," kata H. Abdul Basith, sebelum menutup rapat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H