Dalam era Society 5.0, kondisi gender dan inklusi sosial menjadi fokus penting. Society 5.0 menawarkan model baru yang menekankan pada kemitraan gender yang seimbang dan inklusi sosial yang menyeluruh. Konsep ini menuntut adanya kesetaraan gender di semua aspek kehidupan, di mana pria dan wanita memiliki kesempatan yang sama. Dalam konteks ini, teknologi, kecerdasan buatan, dan inovasi diintegrasikan untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan berkelanjutan.
Dalam era Society 5.0, gender dan inklusi sosial menjadi landasan utama dalam membangun masyarakat yang adil dan berdaya. Teknologi dan kecerdasan buatan digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kesetaraan gender dengan memfasilitasi akses ke pendidikan, mengurangi kesenjangan gender, dan memperkuat partisipasi perempuan dalam berbagai bidang, termasuk teknologi dan inovasi. Pentingnya memperkuat potensi perempuan sebagai kunci kesuksesan di era Revolusi Industri 5.0 dan Megatrend 2045 menunjukkan bahwa peran perempuan sangat vital dalam menghadapi dan memanfaatkan kemajuan teknologi dan ekonomi.
Dalam era Society 5.0, upaya untuk mencapai kesetaraan gender dan inklusi sosial harus didasarkan pada prinsip-prinsip Pancasila, menghormati hak asasi manusia, dan memperkuat keberagaman dalam masyarakat. Langkah-langkah konkret seperti pendidikan inklusif, kebijakan yang mendukung kesetaraan gender, pembangunan kesadaran masyarakat, dan pemberdayaan ekonomi perempuan menjadi prioritas dalam menciptakan dunia yang lebih adil, berkelanjutan, dan berdaya saing di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H