Baru saja saya menamatkan sebuah buku yang cukup penting, karena memberikan pencerahan atas polah tingkah anarkisme, brutalisme, Islamic State of Iraq and Syam (ISIS). Buku ini membahas bagaimana kemudian dalil- dalil agama yang menjadi dasar sikap ISIS didasar pada dalil- dalil dhaif dan ayat- ayat al-quran yang dipahami secara keliru.
Tekstualitas, metode yang sangat berperan dalam membentuk pemahaman para elit ISIS. Takfirisme dan keberanian meneror dan membunuh suatu hal biasa dan keharusan bagi ISIS. Impian delusional membentuk khilafah ditempuh dengan cara- cara berdarah, merampok, merampas, kekayaan orang lain dibenarkan.
"Bid'ah Ideologi ISIS: Catatan Penistaan ISIS Terhadap Hadits" merupakan judul dari buku ini. M. Najih Arromadloni, sebagai penulis, pernah merasakan beberapa tahun hidup di negeri yang sudah tercoreng ISIS ini. Sehingga ia dengan begitu apik, memberikan penjelasan awal mengenai hadis dilanjutkan kepada pembahasan mengenai ISIS dan penyelewengan- penyelewengan yang dilakukan.
Kesimpulan yang bisa saya urai, usai membaca ini, kekerasan atau sikap anarkisme yang dipertontonkan oleh sekelompok orang  manapun dengan dalil- dalil agama tidak lain hanyalah bentuk kebodohan dan kekeliruan dalam memahami agama. Serta bentu spirit keberagamaan yang diletakan secara dholim, spirit keberagamaan yang diletakkan bukan pada tempatnya.  Demikian, jika anda dan kita semua bertemu dengan kelompok orang dengan ciri khas seperti itu, lebih baik meninggalkan mereka jika memang tidak mampu melawan dan menasehati mereka.
*Dipublikasi juga di blog pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H