"Sahur, sahur, sahur, tung- tung plak, sahur, sahur, sahur, tung- tung plak," Suara teriakan dan pukulan berbagai alat- alat dapur anak- anak komplek, riuh, membuat tidur Kareem terganggu. Emang sih baik bangunin sahur, tapi pukul 02.00 pagi kan nganggu banget, ketus Kareem dalam hati. Apalagi terkadang dibarengi petasan, "duar, duar, duar" membuat Kareem jengkel.
Gara- gara ini Kareem jadi teringat keseruannya dulu, saat membangunkan warga kampung untuk sahur. Rasa- rasanya ia ingin mengulang kembali, masa- masa sahur dan "tongke". Membangunkan sahur dengan cara- cara yang baik dan menggunakan jenis alat musik tradisional.
Ialah tongke, alat musik yang dimainkan bersamaan sekitar 7-9 orang. alat musik ini terbuat dari bambu. Sebelum dibuat ke dalam bentuk variatif, bambu direndam dulu. Barulah dibuat kepada ukuran yang berbeda, sehingga menghasilkan bunyi yang berbeda pula. Sehingga ketika dimainkan oleh 7-9 orang, dengan tata aturan pukulan yang kadang bergantian dan bersamaan menjadikan alunan musik yang mengasyikkan, ditambah tabuhan alat musik gendang
Uniknya, membangunkan sahur dengan alat musik tongke ini, tidak membuat warga terganggu, malah mereka merasa nyaman untuk bangun sahur.
Para pemain pun demikian, Kareem sendiri merasakan keseruan bermain tongke ini. Ia berfikir, banyak hal positif yang didapatkannya, selain senang dengan suaranya, serunya melihat kekompakan teman- temannya, berjalan menyusuri jalan- jalan setapak kampungnya, tak jarang grup main tongke jadi jalinan persahabatan yang kuat.
Kareem juga berfikir, bermain tongke membantu pelestarian musik tradisional, ini yang membuatnya terus asik bermain dan mengajak adik- adiknya untuk belajar bermain tongke. Lalu, selain seru, tentunya nilai ibadah juga dapat, karena membangunkan orang untuk beribadah santap sahur.
ah masa- masa seperti itu yang membuat Kareem merasa sahurnya seru. sayangnya, dirantauan ia tidak bisa memainkan tongke. Hingga, tiap sahur datang, ia hanya bisa mengelus dada, karena terganggu dengan pembangunan sahur yang terlalu pagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H