“Tidak ada anak yang bodoh, yang ada adalah tidak memiliki kesempatan mendapat pendidikan dan guru terbaik”
Begitulah kira-kira kutipan dari kata-kata Prof. Yohanes saat berbagi pengalaman mengenai ilmu dan teknologi pada Kompasianival 2016, di Gedung SMESCO , Sabtu, 8 Oktober 2016. Prof. Yohanes seperti kita kenal, ia adalah seorang professor yang telah berhasil mencetak para pemenang olimpiade sains dunia yang berasal dari negara kebanggaannya “Indonesia”.
Bayangkan, Indonesia yang memiilki urutan kedua dari bawah dalam hal olimpiade sains merangsek menjadi yang teratas, berkat didikan kuat dari sang Profesor. Tentu kita bertanya, why? How? Ya, bagaimana sang professor ini melakukannya?
Kalau kita kembali kepada pengalaman awal beliau, ceritanya seperti ini, dulu sang professor ini tengah melakukan studi S3nya di Amerika. Nah, pada saat itu, kebetulan ada olimpiade fisika, dan ia tertarik untuk membawa anak Indonesia, karena ia berkeyakinan bahwa anak Indonesia pasti bisa. Berdasarkan pengalaman, bahwa banyak sekali teman-temannya di luar negeri, asal Indonesia, yang mampu bersaing dengan warga dunia lainnya. Karena itu dia mengundang anak Indonesia untuk turut dalam olimpiade fisika, yang hasilnya menjadikan Indonesia meraih medali perunggu.
Berangkat dari situ, ia kemudian step by step ditantang untuk melatih anak-anak Indonesia dan ia siap, sekalipun yang dilatih adalah anak-anak yang berasal dari daerah tertinggal. Namun, nyatanya, sang Professor, berhasil menjadikan mereka para pemenang, dan mencokolkan Indonesia pada tingkat atas para pemenang Olimpiade dunia.
Nampaknya keberhasilan itu tidak didapatkan begitu saja, menurutnya itu terjadi tidak lain karena tiga hal. Tiga hal tesebut adalah pertama, “Guru terbaik” menurutnya anak-anak harus diberikan guru yang baik dan berkualitas jika ingin menghasilkan murid-murid yang bagus. Seorang guru menentukan keberhasilan seorang siswa.
Hal kedua adalah metode terbaik, menurutnya, guru yang bagus kalau tidak ditunjang dengan metode yang bagus, tidak akan mampu membuat siswa mereka berhasil atau pintar. Karena itu, dibutuhkan seorang guru terbaik dengan metode terbaik.
Hal ketiga adalah, motivasi, permasalahan motivasi juga sangat penting, karena motivasilah yang menjadi alasan kuat, seorang anak mau belajar keras. Professor Yohanes sendiri memiliki cara yang baik di dalam memotivasi peserta didiknya, caraanya adalah, ia memberikan gambaran kecanggihan teknologi dunia saat ini, dimana di masa yang akan mendatang robot akan mengambil semua peran manusia. Kalau robot sudah mendominasi, maka dimana letak peran manusia, karena itu manusia harus mengambil sisi lain, bisa jadi menguasai robot itu sendiri.
Menurutnya, biasanya setelah peserta didiknya mendengarkan hal tersebut, tumbuh rasa penasaran pada diri mereka. Nah, pada saat itulah mereka disisipkan pesan untuk mau belajar siang dan malam, demi keberhasilan mereka. (3L)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H