"Jomblo? Siapa Takut?"
Saya sekilas melihat judul novel diltakkan pada rak bestsellers di Gramedia, Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan. Pada kali ini, saya akan membahas mengenai korelasi atau hubungan antara menjadi jomblo dan tingkat kebahagiaan. Maaf kalau tidak nyambung, Heuhehehe.
Di zaman modern kali ini, pastinya banyak yang berpikir kalau tidak punya akun medsos seperti Path, Instagram, Twitter, Facebook, dll dan terutama TIDAK PUNYA PACAR akan dicap sebagai 'cupu' atau kalau dalam bahasa gaul anak muda zaman kini ialah, 'lo cupu, gue gamau temenan sama  lo. Udah jomblo, account Path juga gapunya!' #JLEB!
Seiring dengan trend yang mengatakan bahwa tidak punya pacar, berarti tidak gaul, angka statistik menunjukkan tingkat kehamilan diluar nikah meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya terutama di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya dimana jumlah diskotik dan tempat-tempat perbuatan asusila lebih banyak dibanding kota-kota lain. *geleng-geleng kepala*
Jomblo tidak selalu harus merana di malam minggu, seorang 'jomblo' justru bisa mengisi kekosongannya #tsah dengan hal yang lebih bermanfaat untuk mengisi waktunya, misalnya membaca, melakukan hobi, apapun itu karena tidak ada yang mengekang dan melarang ini-itu. Seorang 'jomblo' cenderung lebih kreatif dalam hal menyalurkan ide karena tidak ada intervensi dari pacarnya.
Ok, you can say this is not right, you still want to have partner, It is your choice. But you have to know the risk that a lil' bit too much involved in relationship can lead you to pregnant, which are totally include in 'avoid list' because you are just too young to be a mom.
So, think again guys! Love!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H