Agama...
Kata yang mulai familiar dibicarakan untuk zaman sekarang. Bukan karena kekuatannya, ajarannya, ataupun esensi dari agama tersebut. Namun, untuk saling olok mengolok dan paling mudah ujungnya adalah saling membunuh. Benarkah begitu?
Kembali kita bersama digegerkan dengan bom yang diledakkan di salah satu gereja di Samarinda yang merenggut nyawa seorang anak kecil yang masih belum tahu menahu soal agama. Haruskah karena agama kita membunuh? Bahkan membunuh seorang anak kecil yang hanya tahu soal bermain, bermain dan bermain? Salah siapakah ini semua dan siapakah yang harus bertanggung jawab atas persoalan ini semua? Tuhan???? Hidup tak sebercanda itu, Sahabat!!!
***
Hati ku mulai tersentuh untuk menuliskan beberapa kata untuk mengungkapkan rasa dukaku yang melanda sahabat-sahabatku yang ada di Samarinda terutama untuk mendiang almarhum Intan, seorang anak yang menjadi korban bom karena kebiadaban oknum karena persoalan agama.
Mungkin kita perlu kita kembali lagi menanamkan sila ke-3 dari dasar negara kita, pancasila. PERSATUAN INDONESIA. Karena kita hidup di suatu negara yang notabennya adalah negara yang beragama, baik itu agama Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, Konghucu dan lain sebagainnya. Untuk menjadi suatu negara, sila ke-3 dari pancasila tersebut harus ditegakkan. Bagaimana caranya? Caranya adalah menanamkan dari dalam diri kita sendiri sifat toleransi beragama.Â
Untuk yang beragama Islam karena mayoritas di Indonesia sendiri adalah agama Islam maka toleransi harus dengan tegak diberlakukan. Untuk menciptakan sebuah negara yang baldatun toyyibatun wa robbun ghofur. Â Bukakah seperti itu Sahabatku yang beragama Islam? Bukan semata-mata mementingkan kepentingan kelompok, namun lebih pada tujuan diadakannya sebuah negara yang semuanya tercermin di dalam pancasila sebagai dasar kita bernegara di Indonesia ini. Tidak hanya agama Islam yang mayoritas di negara ini, namun agama-agama yang lain pun harus menegakkan toleransi demi terciptanya sebuah keharmonisan negara Indonesia. Â
Mari kita saling bergandengan tangan, saling bersama-sama menjalani hidup dalam bingkai negara Indonesia agar fungsi dan tujuan negara ini berjalan dan terciptanya sebuah keharmonisan dalam berbangsa dan bernegara.
Selain itu, mari kirimkan do’a kita pada almarhum Intan Olivia Marbun semoga almarhum tenang di alam sana dan di berada di sisi Yang Maha Kuasa. Amin...
@saktya_19
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H