Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia yang disingkat BEM UI adalah organisasi mahasiswa intra kampus Universitas Indonesia yang merupakan lembaga eksekutif di tingkat universitas. Lembaga ini ada hasil metamorfosis dari lembaga yang sebelumnya bernama Dema UI (Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia) dan SMUI (Senat Mahasiswa Universitas Indonesia).
Dalam melaksanakan program-programnya, umumnya BEM UI memiliki banyak orang pengurus, mulai dari ketua hingga staf. Sejak BEM UI berdiri pada tahun 1999, tentu sudah belasan kali terjadi pergantian kepengurusan. Eks pengurus tersebut sebagian menghilang tanpa kabar, sebagian lagi terjebak dengan kesibukan aktivitas pasca kampus, dan sebagian lagi masih disegani hingga saat ini. Mereka yang masih disegani tersebut acapkali didatangi oleh para aktivis kampus, untuk sekadar silaturahmi, diskusi, atau bahkan menyusun strategi untuk berbagai ajang suksesi kampus.
Siapa saja eks pengurus BEM UI yang disegani tersebut? Berikut nama-namanya:
1. Bachtiar Firdaus
Bachtiar Firdaus adalah alumni Jurusan Teknik Gas dan Petrokimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia (www.che.ui.ac.id), lahir di Jakarta 4 Januari 1976. Selama mahasiswa, aktif dalam berbagai organisasi diantaranya sebagai Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) FTUI periode 1997-1998 dan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) yang pertama periode 1999-2000 serta Mahasiswa Aktif Berprestasi FTUI tahun 1998. Bergabung sejak awal pendirian Program Pembinaan SDM Strategis Nurul Fikri (PPSDMS NF) pada bulan Februari 2002, saat ini, selain menjabat sebagai Direktur PPSDMS Nurul Fikri, juga diamanahi sebagai Sekretaris Yayasan Profesi Terpadu Nurul Fikri sekaligus Ketua Satker Pembinaan Karakter Sekolah Tinggi Teknologi Terpadu Nurul Fikri (STT NF di www.nurulfikri.ac.id).
Bachtiar berpengalaman selama lebih dari 15 tahun dalam mengadakan "Leadership Training dan Leadership Coaching", sebagai narasumber-motivator kepemimpinan, dan mengelola beasiswa mahasiswa aktif berprestasi dari berbagai wilayah di Indonesia serta pembinaan kepemimpinan dan karakter di tujuh kota untuk mahasiswa sembilan perguruan tinggi (UI-ITB-UNPAD-UGM-ITS-UNAIR-IPB-USU-UNHAS). Mendapatkan beasiswa untuk menyelesaikan kuliah S2 nya di Lee Kuan Yew School of Public Policy, University of Singapore (www.lkyspp.nus.edu.sg) dalam bidang kebijakan publik pada tahun 2006-2008.
Selain itu, dia juga berkesempatan mengikuti "Meridian Exchange Program on US Elections" di tiga kota negara Amerika Serikat pada tahun 2012 (www.meridian.org). Dia juga aktif sebagai Direktur Indonesia Bangun Desa yang membentuk dan memberdayakan Para Agropreneur Muda untuk membangun wilayah pedesaan dan pesisir Indonesia. (www.indonesiabangundesa.org). Pada bulan September 2014, Bachtiar adalah salah satu penerima award dari DTK FTUI sebagai Tokoh Inspirasional 33 Tahun TGP / DTK FTUI.
2. Rico Marbun
Rico Marbun merupakan Ketua BEM UI pada sekitar tahun 2003. Dirinya terkenal karena pernah menjalani serangkaian proses hukum di meja hijau akibat melakukan demonstrasi besar-besaran di depan rumah Megawati saat menjadi Presiden RI. Saat ini Rico banyak muncul di berbagai media massa sebagai peneliti dan akademisi.