Mohon tunggu...
saksi satria
saksi satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - Papah dari 2 orang anak dan 1 istri

Silakan dibaca, koreksi jika ada salah, infokan jika ada masukan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sang Penawar Rindu

2 Desember 2021   14:03 Diperbarui: 2 Desember 2021   14:09 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Cemoohan yang tertuju padanya saling bersahutan di sepanjang lorong sekolah, Heryanto senyum saja menanggapinya. Sambil melewati setiap kelas, tak jarang ia membalas balik ejekan para siswa dengan gaya candaannya yang berlagak seperti wanita. Berhasil, suasana menyebalkan itu berubah penuh tawa. Heryanto kembali tersenyum sambil melanjutkan langkahnya. Aku yang berjalan tepat di belakangnya hanya bisa menepuk pundaknya sambil terus berjalan bersama, berharap tepukanku dapat menguatkan hatinya agar tak rapuh di sepanjang lorong itu.

Heryanto adalah sahabat kami paling jenaka, dia cukup kemayu bagi seorang laki-laki, gayanya tak tak pelak mengundang tawa. Bagi kami, dia adalah malaikat penolong, selalu membantu dengan cara tak terduga atas semua masalah yang kami miliki. Karenanya, Haryanto adalah kakak sekaligus adik yang kami hormati dan sayangi.

Berkumpul di rumahnya adalah hal yang selalu dinantikan di setiap akhir pekan. Rumah besarnya kami jadikan taman bermain. Bagi Arif salah satu dari enam sahabatku, adik dan kakaknya Heryanto yang semuanya perempuan adalah sasaran strategis untuk digoda. Tak jarang jeritan kesal dari adiknya menggelegar terdengar ke semua ruang, menyenangkan. Rumah besar itu beserta penghuninya adalah ruang penawar kerinduan kami kepada keluarga, khususnya bagiku yang tinggal jauh dari keluarga.

Syurga tempatmu sekarang, bahagialah selalu engkau di sisi-NYa.
Al Faatihah...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun