suatu malam bulan desember yang dingin dan sunyi,
bintang-bintang bersinar diatas awan malam yang indah.
terselip di hati yang pilu,diantara kenangan yang bersemi di nuansa malam.
rintik hujan yang turun secara perlahan,
mengalun angin yang membawa suara pelan.
desember,kau bagaikan lukisan nan memesona,
menyimpan cerita yang abadi dalam kesunyian yang mendalam.
desember,bagiku kau adalah bulan yang dikenang
bulan untuk sebuah cerita
bersama waktu yang telah terlewatkan
bersama kisah cerita yang tertancap kukuh di hati.
Namun di sela-sela kesunyian itu,
Ada hangat pelukan kasih yang terukir.
Desember, mengajarkan tentang kesabaran,
Dan cerita yang tumbuh di antara kesejukan.
Desember, peluklah kami dengan lembut,
Bawa kedamaian dan kehangatan dalam hati.
Di akhir tahun, kita bersyukur dan berdoa,
Untuk kebahagiaan yang tiada terbatas di hari esok.
Hari berganti, bulan berlalu,
Namun Desember tetap terukir di dalam hati.
Sebagai kenangan yang selalu abadi.
Terimakasih desember.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H