Mohon tunggu...
Sakhiatun Sarah
Sakhiatun Sarah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2023

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Topik 1 Koneksi Antar Materi - Relevansi Perjalanan Pendidikan Nasional

7 Januari 2024   08:18 Diperbarui: 7 Januari 2024   08:44 2000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Nama             : Sakhiatun Sarah

NIM                 : 2005230977

Mata Kuliah  : Filosofi Pendidikan Indonesia

Pada tahap ini, Mahasiswa meninjau ulang keseluruhan materi dari 'Mulai dari Diri' hingga 'Elaborasi Pemahaman' untuk membuat 'Koneksi Antar Materi' sebagai kesimpulan penguasaan materi 'Perjalanan Pendidikan Nasional' dengan uraian tugas sebagai berikut:

  • Tinjau kembali tugas individu dan kelompok yang telah dikembangkan pada fase Mulai Dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi dan Demonstrasi Kontekstual.
  • Buatlah sebuah kesimpulan dan penjelasan untuk menguatkan pemahaman Anda tentang materi Perjalanan Pendidikan Nasional.
  • Buatlah sebuah refleksi dari pengetahuan dan pengalaman baru yang Anda peroleh dalam materi ini dan perubahan diri yang yang Andal alami dan akan Anda praktekan di sekolah dan kelas Anda

Jawab :

Menjadi guru merupakan cita-cita saya sejak kecil karena saya ingin menjadi seseorang yang sukses dunia dan akhirat, dengan menjadi guru inspiratif bagi peserta didik dan mendapat pahala kebaikan yang tidak terputus sampai akhirat. Perjalanan saya untuk mencapai cita-cita sebagai guru diawali dengan berkuliah S1 jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, atas doa dan dukungan dari orang tua saya dapat lulus dari jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Tidak berhenti sebagai lulusan S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar saya pun melanjutkan kuliah Program Pendidikan Profesi Guru untuk menjadi guru yang professional karena ingin menjadi sosok guru yang berpihak kepada peserta didik dengan menjadi guru yang loyal, tidak monoton, dan tidak terlalu banyak menuntut. Karena sejatinya guru tidak hanya memberikan materi pelajaran tetapi juga mengajarkan tentang moral, tata karma, attitude, dan hal lain yang berkaitan dengan nilai norma dan nilai-nilai pancasila.

Sebagai seorang guru sudah sepatutnya saya mengetahui perjalanan pendidikan yang ada di Indonesia dengan mengulas sejarah pendidikan. Pada masa pemerintahan Belanda pendidikan di tanah air kita bersifat otoriter dan diskriminatif. Pada saat itu rakyat hanya diberi pengajaran membaca, menulis dan berhitung, akan tetapi hanya seperlunya saja dan untuk mendidik orang-orang pembantu dalam beberapa usahanya. Jadi semata-mata guna memperbesar keuntungan perusahaan-perusahaan Belanda karena pada saat itu Negara kita dijadikan sebagai tempat untuk objek perdagangan. Pada tahun 1922 Ki Hadjar Dewantara mendirikan sekolah "Taman Siswa" untuk memperluas semangat pendidikan kepada generasi muda dalam membebaskan diri dari jeratan penjajah. Ki Hadjar Dewantara memiliki strategi pengembangan pendidikan diantaranya pandangan mengenai jiwa merdeka yang harus ditanamkan pada generasi penerus karena hanya mereka yang berjiwa merdeka yang dapat melanjutkan perjuangan dan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia sehingga dibutuhkan pendidikan nasional dan pendidikan merdeka pada anak-anak untuk memperjuangkan kemerdekaan nasional, yaitu merdeka secara lahir dan batin.

Ki Hadjar Dewantara memiliki semboyan yang sampai saat ini masih dijadikan pijakan serta simbol dari dunia pendidikan dan pengajaran. Semboyan ini lahir ketika Ki Hadjar Dewantara mendirikan "Taman Siswa" sebagai wadah pendidikan pribumi pada zaman Belanda, berkat kegigihannya untuk memajukan pendidikan Indonesia beliau mendapat julukan sebagai Bapak Pendidikan Bangsa Indonesia. Dalam dunia pendidikan, semboyan tersebut menggambarkan peran seorang guru atau pendidik untuk menjadi teladan, memberikan semangat atau motivasi, dan memberikan kekuatan sehingga bisa memberikan pengaruh positif terhadap peserta didiknya. Adapun semboyan tersebut yaitu "Ing Ngarsa Sung Tulada" yaitu seorang guru harus memberi contoh atau panutan yang baik, "Ing Madya Mangun Karsa" yaitu seorang guru yang berada di tengah-tengah peserta didiknya untuk membangun semangat hingga mendukung ide-ide mereka untuk berkarya, dan "Tut Wuri Handayani" yang bermakna seorang guru yang mendorong dari belakang untuk menopang dan menunjukan arah yang benar bagi hidup peserta didiknya.

Konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara didasarkan pada asas kemerdekaan, memiliki arti bahwa manusia diberi kebebasan oleh Tuhan yang Maha Esa untuk mengatur kehidupannya dengan tetap sejalan dengan aturan yang ada di masyarakat. Maka dari hal itu, diharapkan seorang peserta didik harus memiliki jiwa merdeka dalam artian merdeka secara lahir dan batin serta tenaganya. Jiwa yang merdeka sangat diperlukan sepanjang zaman agar bangsa Indonesia tidak didikte oleh negara lain. Hal tersebut tentunya sesuai dengan program pendidikan yang diusung Indonesia saat ini, yakni sebuah program kebijakan Merdeka Belajar. Berdasarkan buah pemikirannya, Ki Hadjar Dewantara sangat berjasa dalam kemajuan pendidikan dan pergerakan kemerdekaan bangsa Indonesia. Kita sebagai generasi muda harus bisa menghormati dan menghargai jasa dari perjuangan beliau. Lebih penting lagi, bisa meneladani, mempunyai cita-cita, dan semangat untuk belajar dalam membawa Indonesia lebih baik

Refleksi Diri

Setelah mempelajari mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia pada topik 1 saya memperoleh banyak pengetahuan baru yang, diantaranya yaitu :

  • Saya mengetahui perjalanan pendidikan nasional sejak zaman sebelum kemerdekaan hingga setelah kemerdekaan bahkan sampai saat ini.
  • Saya dapat mengetahui beberapa pemikiran yang dicetuskan Ki Hadjar Dewantara yang selanjutnya diadaptasi dan diimplemetasikan pada pendidikan sampai saat ini.
  • Saya mengetahui bahwa hingga saat ini pemikiran Ki Hadjar Dewantara masih diimplementasikan pada pendidikan khususnya pendidikan yang merdeka belajar.
  • Saya menyadari pentingnya dasar utama seorang pendidik sesuai dengan semboyan Ki Hadjar Dewantara yaitu Ing Ngarsa Sung Tulada yaitu dari depan seorang pendidik harus memberikan contoh yang baik, Ing Madya Mangun Karsa yaitu dari tengah membangun dan memberikan semangat kepada peserta didik untuk berkarya, dan Tut Wuri Handayani yaitu dari belakang memberikan dorongan dan semangat kepada peserta didiknya.
  • Jika saya menjadi seorang guru saya akan menjadikan Ki Hadjar Dewantara sebagai panutan saya dengan berkomitmen menerapkan prinsip kemerdekaan belajar, yaitu memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk mengembangkan bakat dan minatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun