Dalam video yang diunggah di youtube, Prabowo Subianto menjelaskan mengenai pernyataannya tentang kebocoran anggaran negara sebesar Rp 1000 T. Menurut Prabowo, jika kebocoran 1000 T bisa dicegah, Indonesia bisa menjadi lebih sejahtera.
“Kebocoran 1000 T itu membuat Indonesia berdarah-darah, our country is bleeding,” katanya berapi-api. Prabowo mengatakan sudah mempresentasikan ‘temuannya’ tersebut dalam berbagai forum universitas di dalam negeri. Semuanya tidak ada yang membantah.
Dalam presentasinya Prabowo menyebutkan selama tahun 2013 kebocoran dan kehilangan kekayaan negara mencapai Rp1.160 T. Angka tersebut berasal dari kehilangan potensi penerimaan pajak (360 T), kebocoran APBN (500 T) dan anggaran negara untuk subsidi energi (300 T).
[caption id="attachment_344523" align="aligncenter" width="528" caption="Presentasi Prabowo (sumber: youtube)"][/caption]
Menurut Prabowo, salah satu dampak dari kebocoran tersebut adalah ketidakmandirian Indonesia di bidang ekonomi khususnya sektor industri. Dia mencontohkan, angka penjualan sepeda motor di Indonesia setiap tahun bisa mencapai 10 juta unit dan mobil 1 juta unit, tapi hingga saat ini produk-produk kendaraan tersebut bukan merupakan buatan Indonesia. Indonesia hanya menjadi negera konsumen, bukan produsen. Padahal, dengan angka 1000 T, Indonesia bisa melakukan banyak hal dari mulai pembangunan infrastruktur, industri, maupun peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Prabowo pun membandingkan pendapatan pajak berbanding GDP (tax ratio) Indonesia tahun 2012 dengan negara-negara lain. Indonesia masih terendah yakni hanya 12,30% dibandingkan Amerika Serikat (30,80%), Malaysia (15,50%), Thailand (17%), dan bahkan negara Afrika seperti Zambia (16,10%).
Dalam setiap kesempatan, jika terpilih menjadi presiden Prabowo berjanji akan menghilangkan kebocoran tersebut, menghemat setiap rupiah uang rakyat untuk semata-mata digunakan demi kemakmuran rakyat.
Dalam debat capres hari Minggu, 22 Juni kemarin, Prabowo mengatakan rakyat yang makmur dan sejahtera merupakan faktor penting dari ketahanan nasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H