Pak Jokowi, sebelum memulai aktivitas hari ini, ada baiknya Anda merenungkan lagi kalimat demi kalimat yang pernah Anda katakan kepada Rakyat Jakarta sebelum Anda menjadi gubernur DKI Jakarta dua tahun yang lalu.
Bagi orang lain, janji itu tidaklah memiliki konsekuensi apapun. Tapi bagi Anda yang mengatakannya, saya yakin semua harus dipertanggungjawabkan kepada Tuhan. Pilihannya cuma dua: ambisi mengejar kekuasaan menjadi presiden atau fokus kembali menata Ibukota, menata kehidupan orang-orang yang telah mengamanahkan jabatan itu kepada Anda.
Sebagai seorang muslim yang baik, saya yakin anda paham dan mengerti tentang makna dari sebuah janji yang sudah terlanjur diucapkan. Ingatlah, kekuasaan tidaklah kekal, kehidupan adalah fana. Karena itu, memenuhi janji yang sudah diucapkan sungguh merupakan sebuah kebaikan bagi semua.
Pak Jokowi, jika Anda lupa dengan janji tersebut, berikut ini saya kutip kalimat demi kalimat yang pernah Anda katakan tersebut.
“Katanya saya tidak ingin menyelesaikan 5 tahun, diisukan ini diisukan itu, untuk apa? Untuk masyarakat agar ragu. Oleh sebab itu, pada kesempatan yang baik ini saya sampaikan bahwa Jokowi dan Basuki komit untuk memperbaiki DKI Jakarta dalam 5 tahun ini”
[caption id="" align="alignnone" width="565" caption="Rakyat menantimu mewujudkan Jakarta Baru, Pak Jokowi"][/caption] Para pendukung Anda, orang-orang di sekeliling Anda selalu mengatakan, jika Pak Jokowi menjadi presiden maka persoalan Jakarta akan dengan mudah diselesaikan. Barangkali Anda juga punya pemikiran yang sama? Semua terpulang kepada Anda sendiri, Pak Jokowi. Memilih menjadi orang yang komitmen dengan janji atau justeru mengingkari?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H