Mohon tunggu...
Sakdiah Parinduri
Sakdiah Parinduri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Suska Riau

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Milenial Cerdas Menuju Keuangan Cerdas

27 Juni 2024   22:00 Diperbarui: 27 Juni 2024   22:02 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belum akhir bulan, tapi uang jajan yang diberikan sudah menipis bahkan habis. Sudah hal biasa kita mendengar hal yang begini terjadi dikalangan milenial. Gaya hidup yang tinggi hingga tidak ingin ketinggalan tren seringkali menjadi penyebab bahwa milenial tersebut tidak pandai dalam mengatur keuangannya. Hal ini disebabkan karena minimnya pengetahuan tentang perencanaan pengelolaan keuangan yang baik. Sebagian millenial juga masih sulit mengatur keuangannya sesuai skala prioritas. (Nurul Safura Azizah, 2020)

Lalu, bagaimana cara mengelola keuangan dengan baik?

Keberhasilan seseorang dalam mengelola keuangan bergantung pada kemampuan disiplin dalam mempertahankan gaya hidup yang bijak dan ekonomis secara konsisten. Menyimpan uang secara bijaksana tidak sama dengan kikir. Menjalani gaya hidup hemat berarti prioritas yang diberikan kepada kebutuhan daripada keinginan serta mengelola pengadaan kebutuhan dengan efisien menggunakan barang berkualitas. Maka, gaya hidup hemat tidak berarti membatasi pengeluaran tanpa memperhatikan kualitas, melainkan mengelola pengeluaran sesuai kebutuhan dan seimbang dengan pendapatan.

Banyak millenial sendiri menerapkan motto "hidup cuma sekali" yang menyebabkan gaya hidup dan pengeluaran sosial mereka naik (Cahaya Mataku, 2020). Mereka mengalami kesulitan dalam membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Saat melihat barang yang berkualitas di pusat perbelanjaan, mereka segera membelinya tanpa mempertimbangkan apakah barang tersebut benar-benar diperlukan, dan akhirnya menyesal telah membeli barang tersebut. Janganlah membeli barang hanya karena keinginan, akan tetapi pilih berdasarkan kebutuhan.

Ketika mendapatkan uang jajan atau gaji, penting nya kita membuat rencana keuangan sesuai prioritas. Salah satu tips yang bisa digunakan adalah menerapkan rumus 40-30-20-10 dalam perencanaan keuangan. 40% dari total anggaran digunakan untuk keperluan sehari-hari, sementara 30% dialokasikan untuk pembayaran utang. Sebesar 20% dialokasikan untuk investasi dan tabungan, dan 10% digunakan untuk keperluan sosial. Tabungan, investasi, asuransi kesehatan, dan jaminan pensiun harus dimasukkan ke dalam rencana keuangan jangka panjang. (Desiana Wahyuningsih, 2021)

Terlepas dari kesempurnaan rencana keuangan yang ada, penting untuk tetap mengalokasikan dana darurat bagi keperluan tak terduga yang mungkin timbul. Jangan biarkan gangguan yang tidak terduga mengacaukan perencanaan keuangan yang telah dirancang dengan susah payah.

Kemudian, upayakan agar menyikapi tidak memiliki hutang. Jauhi aktivitas konsumtif seperti seringnya diajak hangout atau jalan-jalan, terutama untuk hal-hal yang belum terlalu penting bagi kamu dan tidak sesuai dengan tujuan keuanganmu. Sebelum melakukan pembelian, pastikan untuk mengecek terlebih dahulu situasi keuangan yang kita miliki. Jangan karena ingin terlihat keren, kece dan lain-lain, kamu malah berutang. Padahal kita bisa menggunakan aplikasi di handphone kita untuk melihat berbagai penawaran diskon yang tersedia. Jika ingin mengontrol keuangan setiap bulan, kita dapat menggunakan aplikasi pengelola keuangan. Dengan cara tersebut, kalian dapat mengevaluasi anggaran setiap bulan dengan lebih mudah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun