Mohon tunggu...
SAKA DIOPROHANSAH
SAKA DIOPROHANSAH Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Magister Kebijakan Publik Universitas Airlangga

learner

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Katanya, Hidup Harus Melawan Arus?

7 Januari 2023   12:06 Diperbarui: 7 Januari 2023   12:12 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Mendengar diskusi warung kopi soal hidup katanya harus melawan arus, aku teringat dengan sebuah Filosofi Ikan Salmon. Ikan Salmon memiliki siklus hidup yang begitu bersyarat. Bagaimana tidak bersyarat, Ikan Salmon harus berkorban banyak hal untuk meneruskan kehidupannya. Mulai dari proses perkembangbiakan sampai proses hidup menuju dewasa. Proses berkembangbiaknya ikan salmon, Induknya harus berkorban melawan arus air dari lautan menuju perairan air tawar untuk bertelur. 

Setelah bertelur, induknya akan mati karena setelah lelahnya bermigrasi dari lautan menuju perairan air tawar. Beranjak dewasa, Ikan Salmon harus kembali ke lautan. Migrasi dari perairan air tawar menuju lautan pastinya merupakan perjalanan panjang berpuluh kilometer dan banyak predator yang mengancam kehidupan dewasa. Perubahan lingkungan perairan air tawar ke lautan yang berkadar garam tinggi memaksa Ikan Salmon untuk beradaptasi. Siklus itulah yang akrab didiskusikan bahwa ikan salmon merupakan ikan yang memiliki jiwa petarung yang kuat karena melawan arus dan adaptasi yang cepat. Lalu apa artinya?

Kehidupan dalam zona nyaman memang membuat tenang, namun dalam ketenangan seringkali membuat terlena. Daya juang akan menipis, kreatifitas menjadi terbatas dan intuisi bisa mati. Maka dari itu, filosofi ikan salmon menjadi contoh bagaimana pengorbanan harus dimulai. Namun, dalam proses melawan arus harus diimbangi dengan pengetahuan yang baik. 

Terjun perang tanpa dibarengi dengan strategi, persenjataan dan pengetahuan  yang lengkap sama saja bunuh diri. Melawan arus tidak sekedar melawan, tapi survive dalam belajar adalah menjadi kunci utama bertahan hidup. Dalam proses hidup, masalah akan tetap ada namun tinggal bagamana kita dapat berlaku adaptif dan responsif. Masalah membuat kita akan mempunyai daya jelajah fikir dan mental yang baik sehingga mempunyai ketahanan hidup yang kuat. Aku melawan maka aku hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun