Persoalan Andika dan Dudung yang terjadi berkaitan Taruna Akmil yang sedang ramai merupakan sebuah klimaks. Akumulasi benturan kepentingan sudah terpupuk sejak jauh-jauh hari. Masih ingat ketika Andika membuat aturan baru membolehkan anak keturunan Partai Komunis Indonesia (PKI) bisa mendaftar TNI? Kita tahu betul kalua itu membuat gaduh masyarakat
Tidak hanya itu, Andika juga menghapus syarat renang dan tes akademik dalam daftar menjadi prajurit TNI. Keputusan itu bagi beberapa kalangan dianggap merebut kewenangan kepala staf. Masalah pembinaan harusnya di bawah kepala staf. Namun, Andika dianggap ikut campur dan membuat aturan sepihak.
Ketidakcocokan antara Dudung dan Andika sangat terasa sekali dalam perhelatan Super Garuda Shield 2022. Dudung tidak hadir sama sekali di lokasi latihan Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Baturaja, Sumatra Selatan.Â
Padahal, Garuda Shield bermula dari latihan bersama antara TNI AD dan US Army (Angkatan Darat Amerika Serikat). Namun, khusus tahun ini, Garuda Shield ditingkatkan menjadi Super Garuda Shield. Sehingga kewenangan diambil Panglima TNI.
Apa yang terjadi? Akhirnya Andika jalan sendiri. Hanya Wakil KSAD Letjen Agus Subiyanto yang meninjau prajurit TNI AD latihan bersama 13 negara lainnya. Andika malah terlihat akrab dengan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono.Â
Yudo pun mengangkat Andika sebagai warga kehormatan Marinir di Pantai Todak Dabo Singkep, Kepulauan Riau, Kamis (4/8/2022) atau sehari setelah pembukaan Super Garuda Shield.
Ketika Andika tidak hadir di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (25/7/2022), menyambut Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan bertolak ke Beijing untuk bertemu Presiden Cina Xi Jinping, sebagai penggantinya adalah KSAL. Bukan KSAD. Tentu saja ini bisa ditafsirkan macam-macam. Namun, lagi-lagi ini terkait relasi Andika yang lebih baik dengan Yudo daripada Dudung.
Penulis memiliki keyakinan, Andika lebih sreg jika penggantinya nanti adalah Yudo daripada Dudung. Andika akan pensiun pada akhir Desember 2022. Sosok paling kuat sebagai penerus Andika adalah Yudo dan Dudung. Meski begitu, keputusan akhir tetap ditangan Jokowi. Presiden memiliki hak prerogatif dalam pemilihan Panglima TNI. Selain itu Andika juga memiliki kedekatan khusus dengan Amerika.Â
Saat Andika menjabat banyak pejabat militer Amerika Serikat yang melakukan perlawatan di tengah krisis Russia-Ukraina. Andika cenderung akan membawa negara terbesar di ASEAN ini untuk lebih memiliki hubungan khusus dengan Amerika, negara yang pangkalan militernya sudah mengelilingi penjuru negara Indonesia. Â Andika sendiri memiliki rekam jejak pendidikan yang panjang di Amerika Serikat.
Andika Perkasa dengan perjalanan karier nya hampir selama 8 Tahun mengikuti Pendidikan di Amerika Serikat, sudah tentu cara berfikir dan relasi nya lebih banyak dg para pejabat Militer Amerika Serikat, hal ini tentu menjadi peluang adanya deal politik jika Andhika Perkasa jadi Presiden paska di ajukan oleh Partai Nasdem menjadi salah satu kandidat Capres dari tiga calon dengan Amerika Serikat, sebagai negara yg sedang mengemuka akibat adanya Persaingan hegemoni dikawasan Laut China Selatan, tentu Amerika akan mendorong Andika utk jadi Presiden RI kelak, bahkan tersiar kabar adanya Komitmen Andhika jika jadi Presiden RI akan memberikan kesempatan kepada Amerika untuk memilih salah satu Pulau di Indonesia dijadikan Pangkalan Tentara Amerika.
Andika salah satu Jenderal yang akan cukup diperhitungkan dalam kontestasi Pilpres Jika maju, dengan dukungan Amerika serikat.