Mohon tunggu...
Mas Damar
Mas Damar Mohon Tunggu... -

Tulisanku adalah keberulangan ritme ketimbang sebuah prosa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Kekasihku #6

11 Agustus 2013   08:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:26 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kekasihku,

Semoga Gempa berkekuatan 4,7 skala richter 15km barat daya Brebes, kedalaman 10km, 13 Juli 2013 Pkl. 08.10WIB yang terjadi di Brebes, Jawa Tengah.

Tidak menghadirkan korban jiwa, kekasihku

Di kampung halaman kita, Bengkulu

Sudah banyak yang menjadi korban gempa

Cukup, kekasihku

Berpasrah pada Tuhan selalu kita teruskan

Kekasihku,

Jika Tuhan mengambil cahaya kedua mataku

Maka di lisan dan pendengaranku masih ada cahaya

Hatiku cerdas dan akalku tidak rusak

Dalam mulutku tajam bagaikan pedang yang turun-temurun*

_Ibnu 'Abbas

Kekasihku,

Memberi uang pada pengemis kecil itu sangat salah

Kita melegalkan minta-minta tanpa usaha

Mendidik dia jadi orang malas

Uang itu enak, candu* kekasihku

*Dzakeeya Azri

Kekasih,

Hiduplah dengan pengharapan dan penerimaan yang baik

Baikkanlah prasangka kepada yang disembah

Nyamankan waktumu dengan kegembiraan, kekasihku

Dan jangan menyesal dengan apa yang telah luput

Kekasihku,

Andaikata kita mau jujur

Sesungguhnya kita paling hobi mengarang

mendramatisasi, dan mempersulit diri

Sebagian besar penderitaan kita adalah hasil dramatisasi perasaan dan pikiran sendiri, kekasihku

Kekasihku,

Saat berbuka nanti

Lima menit sebelum adzan Tuhan menjemput kita membagikan kurma.

Kekasihku,

Sungguh, kehidupan adalah pertempuran yang berkesinambungan

Dan pemenangnya adalah mereka yang telah berhasil menaklukkan dirinya sendiri, kekasihku

Kekasihku,

Jangankan otak dan pikiran

Mata saja terlalu sulit untuk dijaga penglihatannya

Janganka hati dan perasaan

Mulut saja terlalu sulit untuk dijaga ucapannya

Kekasihku,

Aku bukanlah Dele Carnigie atau Norman Vincen Peale

Aku juga bukan Paulo Coelho atau Ahmad Tohari

Siapa yang mau membaca bukuku, kekasihku?

Kekasihku,

Telah Tuhan sempurnakan,

Bagimu agamamu

Telah Tuhan sempurnakan,

Bagiku agamaku

Selamat berbuka puasa, kekasihku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun