Mohon tunggu...
Muhammad J
Muhammad J Mohon Tunggu... karyawan swasta -

peternak kelinci dan penulis puisi\r\npenyuka Absurditas teks

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kepada Suatu Hari

11 April 2014   23:35 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:47 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

telah kupersiapkan di dadaku
untuk dadamu sepuluh jari
aku tadahkan ke langit

tapi, aku ingin menjadi payung
seperti warna biru di sana
nama adalah doa
yang dipanjatkan oleh panggilan

kepalaku, kepala kekasih hati
siapakah kita?
tersingkir dari keramaian

perempuanku.
aku jauh kau mendekat
aku dekat engkau mendekap
kudekap kaupejam matamu
berdua denganmu sebagai

pemilik tugur waktu
"yang pergi akan kembali
yang kembali akan berpikir"

sayangku, perempuan sendiri
lamakanlah lagi pelukmu!
suatu suasana sedang kurancang

aku akan ingin engkau
yang ikut berjalan menanjak
ke sepuncak bukit
mendekati sarang burung

bercericitlah doa yang menetas
o!, puisi di panggung dahan

langit adalah mata, adalah telinga
tempat kita mendengar
dan menyaksikan siapa yang pulang

dahiku, dahimu
bibirku, bibirmu bersatu
menyentuh tanah sendiri

19 Maret 2014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun