kegelapan yang dikasihNya
adalah jalan bagi angin
di dalam rumah ungu
yang diapit dua gunung
gelap tak berarti padam
perlahan biru memukul pintu
seperti gerimis
yang merayap di pagar itu
ia titipkan gelisah
pada kuncinya yang tua
siapa pun engkau
adalah kelembutan
tatkala hujan membajui bumiku
membaui kehidupannya
engkau tetap akan lembut
tanpa harus ada kematian kunang-kunang
mengartikan kemarau
menjadi biasa saja
sudah harus kuyakini
telah sampai ke mana rindumu
kauamuk-ombak
tumpah ke jalan-jalan berpohon
di mana banyak kutaruh gemuruh
pada dahan yang tergantung lentera
dan aku berkata "laut sudah dekat"
dan
yang hilang ada di sana
di gelap yang mesra
aku menjadi kata yang kaupilih
sebagai judul masa depan
Tuhan sembunyikan kasihnya
dalam kegelapan jiwaku
sampai pada gelapmu cintaku jatuh
sampai tiada timbul tenggelam
menjadi fajar harum
timur bagi mentari
barat bagi matahari
April 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H