Mohon tunggu...
Riau Chandra
Riau Chandra Mohon Tunggu... Lainnya - CPNS Mahkamah Agung

Seorang CPNS Mahkamah Agung, selain sebagai lulusan Sarjana Hukum, penulis juga merupakan pemuda pada umumnya yang gemar mengikuti berita olahraga, teknologi, pop-culture.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Wawasan Kebangsaan, Analisis Isu Kontemporer, Bela Negara dan Masalah Nyata

11 Oktober 2024   09:10 Diperbarui: 11 Oktober 2024   09:12 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Senin, 30 September 2024. Badan Strategi Kebijakan, Pendidikan, Pelatihan dan Peradilan c.q Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan menyelenggarakan Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri SIpil (CPNS) Gelombang 1 Wilayah Makassar bekerjasama dengan Balai Diklat Keagamaan (BDK) Makassar Tahun Anggaran 2024.

Pelatihan tersebut menggunakan sifat  Blended Learning dengan memadukan metode pembelajaran mandiri,  Distance Learning (Pembelajaran Jarak Jauh) , dan Klasikan. Tepat pada 30 September 2024, para peserta Latsar CPNS Gelombang 1 Wilayah Makassar menjalankan Distance Learning dengan media Zoom yang diselenggarakan oleh BDK Makassar dan Lembaga Administrasi Nasional Republik Indonesia (LAN RI). Peserta kemudian dipersiapkan dengan diberikan berbagai materi yang akan menjadi materi utama dalam kegiatan Latsar. Materi utama kegiatan Latsar ini dibagi menjadi Agenda 1 hingga Agenda 4.

Agenda 1 berisi Wawasan Kebangsaan, Analisis Isu Kontemporer dan Bela Negara. Agenda 2 berisi nilai-nilai utama yang kemudian dikristalisasi dalam Core Value BerAKHLAK yang merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Agenda 3 berisi Smart ASN dan Manajemen ASN. Agenda 4 berisi  Habituasi dan Aktualisasi ASN.

Dalam kesempatan ini, penulis berkesempatan untuk ikut dalam kegiatan Latsar ini yang berfokus pada perkelanan dan pembelajaran Agenda 1. Agenda 1 sendiri secara garis besar terdiri dari Wawasan Kebangsaan, Analisis Isu Kontemporer dan Bela Negara.

Wawasan Kebangsaan dalam Modul Pelatihan Dasar CPNS berisikan 61 halaman. Singkatnya Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang mengenai Bangsa Indonesia dalam rangka mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi jati diri bangsa dan kesadaran akan sistem nasional. Dalan wawasan kebangsaan, terdapat 4 Konsensus Dasar Berbangsa dan Bernegara yaitu Pancasila, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI), Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Kemudian Analisis Isu Kontemporer, Analisis Isu Kontemporer dalam modul Agenda 1 berisi 255 halaman. Analisis Isu Kontemporer mudahnya adalah bagaimana PNS menganalisis isu yang ada terjadi di masa kini. Karena sejatinya menjadi PNS tidaklah menumpulkan pemikiran yang kritis dari seseorang. Dalam hal ini para peserta diajak untuk berfikir kritis untuk menghadapi lingkungan strategis yang selalu berubah. Lingkungan strtageis ini dapat mempengaruhi bagaimana kesiapan PNS dalam melakukan tugas baik di lingkundan individu, keluarga, masyarakat, nasional dan dunia.

Yang terakhir adalah Modul Bela Negara yang berisi 274 halaman. Dalam modul ini memberikan pengertian Bela Negara sebagai tekad,sikap dan perilaku warga negara baik perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan dan keselamatan bangsanya yang dijiwai oleh rasa cinta pada NKRI. Modul ini memberikan cuplikan sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih dan memperjuangkan kemerdekaan dan memberikan nilai-nilai bela negara yang harus dilaksanakan sebagai warga negara terutama sebagai aparatur sipil negara.

Dalam memahami wawasan kebangsaan, isu kontemporer dan bela negara ini penulis berpendapat bahwa terdapat masalah nyata mengenai kurangnya pemahaman dalam hal ini bahwa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, etnis dan agama sehingga harus dijaga kelestarian dan harus saling menjaga. Namun masih didapati konflik-konflik yang didasarkan pada perbedaan suku, agama dan ras.

Konflik suku, agama dan ras ini jika tidak diselesaikan dengan tepat dan tuntas dapat membangun bibit disintegrasi bangsa. Untuk menghadapi ancaman disintegrasi tersebut perlu dilakukannya komunikasi antar suku, agama dan ras yang baik dengan memberikan Pendidikan Kewarganegaraan sedari dini untuk memunculkan sifat toleransi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun