Mohon tunggu...
ANTIMAINSTREAM DUDES
ANTIMAINSTREAM DUDES Mohon Tunggu... Lainnya - 4 NASTY TRAVELER UNCLES

Greeting, Perkenalkan kami adalah 4 paman petualang yang norak tapi kompak. Pun pengenalan tokoh kami adalah : 1. ADIK MANIS ( Paling pendek, hitam dan manis ) 2. ASUK TEGAS ( Paling tinggi dan paling putih, berkacamata dan berwajah tegas ) 3. NAVIGATOR TAMVAN ( Paling tamvan dan alpha ) 4.DRONE GUY (Paling pendiam dan netral ) 5. MISSING LINK (Dia adalah seorang legenda sekarang. Beristirahatlah dengan tenang, saudara!) Dan kita adalah THE ANTI MAINSTREAM DUDES. Siapa kita ? Apa visi dan misi kita? Apakah kita sepenting itu ? Cari tahu lebih di episode berikutnya dan bersiaplah untuk memuaskan kedahagaan kalian terhadap sebuah petualangan yang tidak epik namun terduga.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Day 1: 2. Sparkling Clarke Quay

30 Januari 2023   11:02 Diperbarui: 15 Februari 2023   10:36 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

-------
*CERITA SEBELUMNYA*

Cukup lama kami menjadi norak  saat melihat keindahan bandara CHANGI. Kenorakan kami terhenti karena akhirnya kami sadar bahwa kam tengah ditatap para pekerja bandara dengan tatapan seperti melihat orang gila. Pun perut sudah keroncongan, kami kemudian membawa sikap kampungan kami keluar dari bandara untuk mencari tempat makan lezat yang murah dan berkualitas.


-------

Setelah meninggalkan bandara, kami menuju ke penginapan kami  yang terletak di CHINA TOWN ( GLODOK versi Singapura) untuk menaruh barang-barang kita sebelum makan.

Walau kami sendiri juga warga keturunan, kami sempat bingung kenapa sih Singapura yang mayoritas semua orang Chenes masih punya China Town? Bukankah harus dikatakan bahwa Singapura sendiri adalah kota Tionghoa yang besar?

Oooooh, ternyata  yang namanya Singapore CHINATOWN itu adalah memang dasarnya tempat berkumpulnya atau base camp orang Zung Guo daratan ( orang asli negara tirai bambu ) yang datang langsung dari sana.

Mengapa kita bisa memiliki pengetahuan yang begitu mengesankan itu? Karena kami, meskipun bayar, tetap diusir dengan cara yang tidak pantas menurut kearifan Tiongkok saat kami makan di stall hawker setempat.

Tidak bisa menyalahkan mereka, jujur berkata. Kamilah yang salah. Siapa yang menyuruh kami mencari makanan murah di tempat antah berantah menjelang tengah malam saat tempat itu hendak tutup. Kami memang pantas menerima ketidak pantasan itu secara sah.

Setelah pulih dari breakdance mental, kami meletakkan barang-barang di apartemen, lalu langsung menuju CLARKE QUAY.

 BERIKUTNYA ------> MRT Man of Culture

-------

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun