Mohon tunggu...
Saila Rizqia
Saila Rizqia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi menulis cerpen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Santri dalam Jihad Membangun Bangsa: Integrasi Nilai Luhur Bangsa dan Nilai Keislaman

3 November 2023   20:05 Diperbarui: 3 November 2023   20:10 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya, agama, dan keragaman sosial. Dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang pendidikan, peran santri memegang peran yang sangat penting dalam membentuk karakter, moral, dan kontribusi positif mereka terhadap bangsa dan negara. Santri, yang merupakan siswa di pondok pesantren, berada pada posisi yang unik untuk memadukan nilai-nilai keislaman dengan nilai luhur bangsa dalam jihad untuk membangun bangsa. 

Dalam konteks pendidikan di pondok pesantren, peran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) sangat vital. PPKN memberikan dasar pemahaman tentang nilai-nilai luhur bangsa dan nilai-nilai keislaman, dan integrasi kedua nilai ini dalam pendidikan santri sangat penting untuk menjalankan jihad dalam membentuk bangsa yang lebih baik.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan mengajarkan santri tentang nilai-nilai luhur bangsa. Ini termasuk gotong royong, kebersamaan, persatuan, dan toleransi. Santri diajarkan untuk menghormati keanekaragaman budaya, agama, dan suku di Indonesia. Nilai-nilai ini sangat relevan dengan konsep jihad santri untuk membantu membangun bangsa.

Santri, dengan pemahaman nilai-nilai luhur bangsa, dapat berperan dalam berbagai bidang. Mereka dapat terlibat dalam kegiatan sosial seperti membantu masyarakat kurang mampu, menjalankan program-program kemanusiaan, atau terlibat dalam upaya pelestarian budaya lokal. Semua tindakan ini adalah bentuk jihad dalam membentuk Indonesia yang lebih baik

  • Nilai-Nilai Keislaman

Selain nilai-nilai luhur bangsa, nilai-nilai keislaman juga sangat penting dalam pendidikan santri. Jihad dalam konteks keislaman bukan hanya tentang perjuangan fisik, tetapi juga perjuangan moral dan intelektual. Santri diajarkan untuk menjadi pribadi yang bertaqwa, amanah, dan berakhlak mulia. 

Mereka juga diajarkan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, kebaikan, dan kasih sayang. Dalam membantu membangun bangsa, santri dapat mengintegrasikan nilai-nilai keislaman ini dengan berperan aktif dalam masyarakat. Mereka dapat memimpin dengan keadilan, mengedepankan kebaikan dalam segala aspek kehidupan, dan menunjukkan kasih sayang kepada sesama manusia. Semua ini adalah bentuk jihad keislaman yang sangat berarti.

Dengan menggabungkan nilai-nilai luhur bangsa dan nilai-nilai keislaman, santri dapat menjadi agen perubahan yang kuat dalam membangun Indonesia. Mereka bukan hanya menjaga keberagaman budaya dan agama, tetapi juga menjadi teladan dalam menjalankan nilai-nilai kebangsaan dan keislaman. Pendidikan santri yang mengintegrasikan PPKN dengan nilai-nilai luhur bangsa dan keislaman mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk menghadapi tantangan masa depan. Dengan demikian, penting bagi masyarakat Indonesia untuk memberikan dukungan dan pengakuan atas peran santri dalam membentuk masa depan negara ini dengan integrasi nilai luhur bangsa dan nilai keislaman yang kuat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun