Mohon tunggu...
Sailaga Rahadian
Sailaga Rahadian Mohon Tunggu... Guru - Asli akun saya sejak 2011. Pernah 2x ikut berkontribusi dalam penerbitan buku bersama para kompasioner.

Masih belajar nulis, ora mikir poin dan pangkat. Silahkan jika berkenan mampir; http://gurusatap.wordpress.com atau www.gurusatap.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sombong atau Kurang 'Pede'???

3 Mei 2011   03:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:08 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Teman saya sungguh kurang ajar. Beraniberaninya dia mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah manusia sombong. Bagaimana bisa kau ambil kesimpulan begitu rupa kawan? aku bertanya. Iya. jawabnya. Dia selalu saja menyampaikan kepada semua orang, "saya ini nabi dan juga rasul, utusan Allah swt. Apakah ini bukan satu bentuk kesombongan? lanjutnya. lho, kan memang begitu kenyataannya? bantahku. Muhammad memang seorang nabi, juga sekaligus rasul. manusia suci utusan Alah swt untuk membenahi akhlak manusia di bumi ini. aku menjelaskan.

Nah, sekarang begini kawan. Temanku mulai dengan permainan kalimat apologinya. temanku (temannya teman penulis) pernah juga bilang, "Saya heran, kenapa orang-orang mengatakan saya ini sombong, padahal saya tidak pernah menyampaikan kepada mereka jika rumah saya yang ke-5 baru mulai saya bangun dengan biaya 3M, mobil saya baru ada 7 buah, moge saya baru masuk bengkel. oh, iya, saya juga tidak pernah memamerkan perhiasanperhiasan saya yang kebanyakan dari emas putih itu lho. semuanya saya simpan rapi di kotak perhiasan, ada kirakira 1kg. mereka memang sirik ya, gak suka lihat orang lain kaya."
di lain kesempatan, seorang anggota dewan mencakmencak di kantor sebuah sekolah garagara anaknya tidak naik kelas. "Kalian tahu tidak saya ini siapa, haahhh??" bentaknya dengan suara tinggi kepada kepala sekolah dan dewan guru. "Saya ini anggota dewan yang terhormat," masih dengan nada tinggi. "Kalian hanya para guru.." dan seterusnya. fenomena apa ini kawan? membawabawa status anggota dewan segala ke sekolah, padahal dia datang atas nama orang tua/wali murid.

**

kasus yang pertama, tentang Nabi Muhammad SAW, tentunya Beliau menyampaikan ungkapan itu tidak dengan nada tinggi dan tanpa tendensi kesombongan.

kasus yang kedua, ini wujud kesombongan terselubung. hanya cara penyampaiannya dengan lemah lembut. jadi, sombong itu tidak identik dengan nada tinggi. bisa saja, kesombongan disampaikan dengan lemahlembut, demi menghapus kesan sombong itu.

kasus yang ketiga, ini sombong yang terangterangan sombong. sudah goblog, sombong pulak. :)

Nah. kalau saya bikin tulisan di kompasiana ini dengan selalu menyertakan status saya sebagai lulusan SMA,  semoga ini bukan wujud kesombongan atau demi menutupi rasa kurang PD yang ada pada diri saya. karena saya khawatir, jika saya tidak menyertakan status saya sebagai lulusan SMA, tulisan saya tidak akan laku sebagaimana tulisan para dosen dan doktor itu. :))

*

catatan: buat temanteman yang tahu kalau saya ini lulusan S-3 UPM malay, tolong jangan kabari yang lain ya?! wkwkwk...saya mau ngisi kuliah dolo..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun