Mohon tunggu...
Sailaga Rahadian
Sailaga Rahadian Mohon Tunggu... Guru - Asli akun saya sejak 2011. Pernah 2x ikut berkontribusi dalam penerbitan buku bersama para kompasioner.

Masih belajar nulis, ora mikir poin dan pangkat. Silahkan jika berkenan mampir; http://gurusatap.wordpress.com atau www.gurusatap.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sembuhlah Sayap yang Terluka

13 Agustus 2020   11:35 Diperbarui: 13 Agustus 2020   11:59 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Siang kemarin lusa. Aku baru saja pulang dari sawah. Sekeranjang rumput segera aku letakkan di dekat kandang sapi. Keringat belum juga kering. Sisa komboran (air minum sapi di dalam ember plastik) aku gunakan untuk sekedar membasuh kaki dan tanganku. Lalu seperti biasa, dapur di belakang rumah yang pertama kutuju. 

Mengambil kendi berisi wantah (air putih), kuangkat, dan kutenggak langsung air yang menyejukkan itu. Ahh..lega tenggorokan yang kering semenjak tadi. "Hemmooo......" Tibatiba kudengar sapiku melenguh (nggembor). Ini tidak biasanya terjadi. Sebelum berangkat ke sawah, sudah kusiapkan setumpuk jerami di tempat makannya tadi. Mestinya sapi itu tinggal nggayemi, dan baru lapar kembali sore nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun