Bergabung sejak Maret 2011, saya telah berulangkali mengikuti event yang digelar rekan-rekan Kompasioner. Bahkan evet bikin buku pun saya ikuti, an buku kompasiana hingga sekarang saya masih simpan. Tebalnya ribuan halaman. Karea suatu hal, waktu itu muncul sedikit ribut-ribut antara admin dan kompasioner tentang iklan dan lain sebagainya, saya pilih tidak aktif untuk sementara di kompasiana. Namun sekali dua kali masih saya kunjungi dan menulis barang 1 atau 2 artikel.Â
Hari kemarin saya mencoba kembali login dan yihaaaa... sudah ada banyak perubahan di kompasiana. Karena aturan, saya pun berusaha mematuhi aturan dengan melengkapi berbagai persyaratan yang diajukan. Dan.. sukses.Â
Saya cermati segala sesuatunya tentang profil saya dan juga segala aturan baru di kompasiana, termasuk mengintip akun beberapa teman lama sesama kompasioner. Terkagetlah saya.
 Di profil tertera point yang sudah saya dapatkan sejumlah kurang lebih 62.500an point. Dengan capaian poin sebanyak itu maka otomatis kepangkatan saya sudah di level fanatik.Â
Prosentase capaian sekitar 70an % kalau tidak salah mencermati. Wah, ini luar biasa, pikir saya. Kembali saya beremangat untuk ngompsioner. Langsung 3 artikel saya terbitkan. Dan ini adalah tulisan ke-4 pasca saya memenuhi syarat falidasi yang diinginkan.Â
Tetapi apa yang terjadi? Terkagetlah saya. Ternyata saya dikerjai. Point yang sejumlah 62.500an turun drastis menjadi 492 poin yang berarti hilang poin saya yang sejumlah 62.000. Siapa pencurinya? Tanpa notifikasi sebagai pemberitahuan ke saya selaku kompasioner yang cukup lama jadi anggota, poin saya menguap begitu saja. Jumlahnya cukup signifikan pula. Untuk kembali mencpai poin sejumlah yang hilang itu butuh waktu lama saya kira. Apa-apaan ini, Duhai Amin Kompasiana?Â
Terus terang saja saya kecewa, lemas seketika. Memang saya bukan siapa-siapa, jadi penulis juga asal nulis saja. Misal saya tinggalkan Kompasiana untuk selamanya pun tak ada pengaruhnya sama sekali . Para pedatang baru akan bermunculan untuk sekedar menjadi media iklan. Kompasiana akan tetap mengudara, sukses dengan bejibun iklan di dalamya. Tetapi jika kejadiannya seperti ini bahkan tanpa konfirmasi sama sekali, saya merasa dikerjai. Begitukah kita?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H