Teguhan, 24 September 2024- Mahasiswa KKN MB 049 IAIN Kudus mengadakan kunjungan UMKM sangkar burung yang merupakan salah satu produk khas kerajinan unggulan desa Teguhan.
Kami mengunjungi beberapa pengrajin UMKM sangkar burung yaitu ada Bapak Pri, dan Bapak Pardi/ Ibu SriÂ
Mayoritas penduduk desa Teguhan bermata pencaharian sebagai petani, disamping menjadi petani mereka juga mempunyai sampingan sebagai pengrajin sangkar burung.Â
Warga Desa Teguhan Kecamatan Grobogan, memanfaatkan limbah kayu jati sebagai bahan baku untuk membuat sangkar burung karyanya agar lebih awet dan tahan lama, hingga hal tersebut dapat membuat beragam model sangkar burung.
"Produksi sangkar burung di Desa Teguhan ini sangat membantu perekonomian warga. Selain memenuhi kebutuhan hidup, produksi sangkar burung ini bisa memperluas lapangan pekerjaan" pungkas bapak pri
Dalam proses awal hingga akhir juga dibantu istrinya merampungkan pembuatan sangkar burung itu yang berbagi macam variasi bentuk dan ukuran.Â
"Seperti untuk membuat ruji sangkar, ya harus di raut secara manual sesuai ukuran kandang. Baru kemudian finishing bisa diteruskan menggunakan mesin khusus," ujar dari bapak pri yang dikunjungi oleh kami.
Sangkar burung ini rata-rata mereka memproduksi waktu sekitar dalam 1 mingguan mulai dari awal hingga finishing, pihak nya bisa menyelesaikan 4 set sangkar burung atau 16 biji (menyesuaikan permintaan pengepul). Usaha sangkar burung ini dimulai rata-rata sudah ada sejak turun temurun.Â
"Untuk harga per setnya yaitu Rp 105 ribu, berisi empat kandang dari ukuran 25 x 25 sentimeter hingga 40 x 40 sentimeter, itu dilengkapi dengan ukiran dan jeruji sangkarnya" ungkap bapak Pardi yang juga sebagai ketua RT III RW III tersebut.