Sumber Foto; Kompas.com
Tahun depan direncanakan ada redenominasi atau dengan kata lain penyederhanaan jumlah digit mata uang jika ini benar-benar terlaksana merupakan suatu hal yang sangat menarik, mengingat di masyarakat sekarang sudah terbiasa dengan uang yang ada, misalnya beli gula 1 kg = 10.000.- (sepuluh ribu rupiah), nantinya beli gula 1 kg cukup mengeluarkan uang Rp. 10.- (sepuluh nrupiah) saja. Namun sampai sekarang didaerah kami belum ada sosialisasi dari pemerintah di televise juga nampaknya belum ada, masyarakat hanya mengira-ngira apa itu redenominasi dan kapan terlaksana dengan pasti. Jika tiga digit ‘dibuang’ berarti 1 dolar AS sama dengan Rp. 9,7 benarkah ? Wah wah menarik memang…. berarti nilai rupiah cukup tinggi, jangan-jangan dolar Amerika tidak lagi diminati. Namun jika kita ‘brows’ tentang redenominasi ini, cukup simpang siur, ada media yang mengabarkan tahun depan dilaksanakan, tapi ada juga yang memberitakan sebaliknya. Gaung isu redenominasi rupiah agaknya kian didengungkan hampir semua orang di Indonesia. Bahkan rencana tersebut sudah masuk draf rancangan undang-undang tentang penyederhanaan nilai mata uang itu dalam Program Legislasi Nasional. Tapi semua itu belum ada kepastian, bisa saja rencana itu batal. Direktur Humas Bank Indonesia (BI) Pusat, Difi A.Johansyah saat berada di Kendari belum bisa memastikan rencana penyederhanaan mata uang tersebut. Redenominasi adalah penyederhanaan denominasi (pecahan) mata uang tanpa memotong nilai mata uang tersebut. Redenominasi menurutsaya suatu langkah maju bangsa Indonesia, ukurannya nilai rupiah jika dibanding dolar Amerika cukup ‘berwibawa’. Hanya penyebutan yang berbeda nilainya tetap sama (mungkin). Jika sekarang harga mobil Rp. 200.000.000.- (dua ratus juta rupiah) nanti setelah redenominasi anda cukup bayar satu mabil Rp. 200.000.- (dua ratus ribu rupiah) saja, tapi ingat gaji anda yang tadiya Rp. 5.000.000.- ( lima juta rupiah)hanya menerima Rp.5.000.- (lima ribu rupiah ) saja. Pilih yang mana ??
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H