Mohon tunggu...
Saiful Yazan Samsan
Saiful Yazan Samsan Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Penulis lepas, menuangkan fenomena kehidupan sosial, budaya dgn intrik politik - hukum didalamnya *** \r\nTwitter:@saiful_yazan *** fb:www.facebook.com/saiful.samsan***\r\nBlog:saifulyazans.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Amir Syamsuddin Sesalkan Machfud MD

14 November 2012   07:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:24 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tadi malam diacara debat tvone dengan tema,”Grasi : Benarkah Mafia Sudah Masuk Istana ?

”Karni Ilyas sang ‘provakator’ banyak memberikan kesempatan kepada Machfud MD yang secara live mengikuti dari Yogyakarta untuk menjelaskan kepada peserta lain yang ada di tv one,khususnya Menkumham Amir Syamsuddin, intinya karni Ilyas ingin mendapat penjelasan langsung dariMachfud mengapa beliau mengindikasikan adanya mafia narkoba yang sudah merambah Istana.

Bagi saya masyarakat biasa orang yang awam hukum, penjelasan Machfud sudah cukup jelas yakni mengapa Ola diberi grasi itu tidak lain karena ada yang menginformasikan kepada Presiden bahwa Ola ‘hanya’ kurir bukan Bandar narkoba dan layak mendapat grasi dari presiden.

Nah, menurut Machfud orang yang ‘membisiki’ presiden tersebut harus bertanggung jawab, menurut machfud lagi sebaiknya grasi yang sudah keluar jadi preseden buruk jika ditarik kembali,’pemberian grasi secara hukum sudah selesai, namun untuk akuntabilitas public perlu penjelasan’ kata Machfud panjang lebar.

Disisi Menkumham, Machfud dianggap terlalu tergesa-gesa melemparkan wacana ini ke public lewat media karena menurut Amir Syamsuddin jika saja Machfud sempat betemu dengannya (menkumham) pastilah Machfud mengerti dan tidak akan ada pemberitaan seperti ini.

Sebenarnya masalah ini cukup sederhana jika saja pihak Menkumham dan jajarannya menerima kritikan, jangankan kritikan dari masyarakat, kritikan dari Ketua MK saja bisa dipelintir sedemikian rupa.

Bapak presiden sendiri sudah mengerti masalahnya dan pernah menyatakan di media beliau siap mengoreksi putusan Ola tersebut.

Hanya pembantunya yang merasa salah, merasa kepanasan, berkelit dan mencoba membuat persoalan ini tidak sederhana lagi.

Tapi saya yakin masyarakat Indonesia sudah semakin cerdas, saya mungkin juga anda sudah tahu mana aparat yang berani berkata ‘tidak’ dan mana aparat yang penjilat.

Mohon maaf jika tulisan ini terlalu vulgar…..

Selamat siang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun