Mohon tunggu...
Saiful Yazan Samsan
Saiful Yazan Samsan Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Penulis lepas, menuangkan fenomena kehidupan sosial, budaya dgn intrik politik - hukum didalamnya *** \r\nTwitter:@saiful_yazan *** fb:www.facebook.com/saiful.samsan***\r\nBlog:saifulyazans.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tawuran Pelajar - Penyakit Kronis

25 September 2012   03:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:46 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13485428291995763976

Tawuran pelajar (foto:Kompas.com)

Tawuran pelajar khususnya di Jakarta semakin tak terkendali, yang masih hangat  yakni keributan antara dua kelompok pelajar, baru-baru ini, menewaskan Suhendra alias Enday (16), remaja putus sekolah. Keributan itu terjadi di Jalan Raya Babar, Kampung Kebon Baru, Desa Babar, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang. Informasi dari aparat Polsek Legok menyebutkan, polisi baru mengetahui ada korban penganiayaan hingga tewas, setelah pihak RS Keluarga Kita menelepon mengenai adanya korban tersebut. Polisi lalu membawa jasad korban ke RSU Tangerang untuk dioutopsi. Menurut saksi kepada polisi, keributan itu terjadi antara pelajar SMK Mandiri 01 Pancongan dan SMK Yaspri II Parung Panjang Bogor. Namun keduanya mengaku tidak tahu siapa yang membacok Suhendar. Sepertinya budaya tawuran pelajar sulit sekali dihilangkan, mungkin karena lemahnya pengawasan orang tua dan pihak sekolah selain itu sanksi dari pihak kepolisian juga begitu lemah, contohnya jika pelajar tertangkap membawa senjata tajam, ujung-ujungnya mereka dibebaskan dengan alasan masih pelajar dan dibawah umur. Yang tidak kalah turut andil dalam 'mem-provokasi' tawuran adalah peran media massa khususnya TELEVISI, bagaimana televisi meng-ekspos tawuran pelajar dengan penayangan yang berulang-ulang, media ini tidak mengetahui dampak psikologis penayangan ini jika ditonton para pelajar, ada beberapa pelajar yang merasa bangga jika mereka di tayangkan di televisi. Kalau saja tawuran pelajar terus 'dibiarkan' seperti selama ini, jangan heran nanti kalau pelajar ini sudah kuliah mereka akan tawuran sesama mahasiswa, kemudian jika mereka sudah berumah tangga mereka juga akan tawuran antar RT, antar RW, antar kampung. Solusinya pihak sekolah sebaiknya melakukan razia senjata tajam SETIAP HARI, kerjasama orang tua siswa dan pihak sekolah harus lebih ditingkatkan juga peran media televisi untuk tidak menayangkan video tawuran, cukup dengan pembacaan berita saja. Tawuran pelajar seperti penyakit kronis yang sulit disembuhkan, atau memang sengaja tidak disembuhkan ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun