Saya ingat dulu ditahun 2004 dan 2009 saat pilpres saat itu ada beberapa pilihan calon presiden, setelah saya menyimak satu persatu capres yang ada, saya dengan bismillah memilih Bapak SBY sebagai presiden karena menurut saya meskipun Bapaki SBY ada kekurangan namun jika dibandingkan dengan kandidat lain beliaulah yang paling tepat.
Seiring berjalannya waktu ternyata sosok SBY banyak blundernya, menurut saya di KIB I, kepepimpinan beliau masih lebih baik disbanding sekarang. Namun bukan berarti apa-apa yang dikatakan beliau selalu salah.
Seperti yang baru-baru ini terjadi, hari Rabu 29 Agustus 2012 lalu, Bapak SBY hadir dan berpidato di peringatan Hari Anak Nasional di Teater IMAX Keong Mas Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta yang dihadir kira-kira 500 anak.
Sambutan Pak SBY baru sampai menit ke-10 saat tiba-tiba dia berhenti berpidato dan mengarahkan pandangannya ke arah anak-anak.
”Tolong dibangunkan itu yang tidur. Ada satu dua yang tidur,” kata SBY. Suasana di dalam Theater Imax seketika hening beberapa saat. Tak lama kemudian, SBY melanjutkan sambutannya.
Karena Teguran kepada anak-anak tersebut, Komisi Nasional Perlindungan Anak akan mengirimkan surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mempertanyakan tindakanPresiden yang menegur anak-anak yang tertidur saat mendengarkan pidatonya .
"Teguran itu adalah tindakan yang sangat disayangkan dan menyakiti anak," kata Sekretaris Jenderal Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait berapi-api.
Arist mengatakan tindakan Presiden itu bertentangan dengan tema Hari Anak Nasional yang berjudul Bersatu Mewujudkan Indonesia Ramah Anak. "Bagaimana Indonesia mau ramah kepada anak kalau pemimpinnya saja tidak ramah," kata Arist.
Sepertinya (menurut saya) Komnas Perlindungan Anak sudah kebablasan, apa salahnya seorang Bapak apalagi beliau seorang presiden mengingatkan kepada anak-anak untuk mem[perhatikan apa yang beliau sampaikan.
Saya juga sering mengkritisi Bapak SBY namun kali ini tindakan beliau wajar tidak ada yang salah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H