Sumber foto : Republika Online‎
Bapak SBY mengajak Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad dan Kapolri Timur Pradopo buka puasa bersama. Dalam pertemuan tersebut, SBY berharap KPK dan Polri bersinergi dalam menyelesaikan kasus tindak pidana korupsi. Kata BERSINERGI jika diartikan bebas : "melakukan kegiatan atau operasi gabungan". " Bapak (SBY) setelah shalat Maghrib, setelah makan bersama panggil Ketua KPK Abraham Samad dan Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo ngobrol sebentar tentang penanganan kasus simulator SIM, supaya kedua lembaga ini (KPK dan POLRI) bisa bersinergi," kata Ruhut Sitompul usai mengikuti acara buka puasa bersama Presiden di Mabes Polri Jakarta, Rabu Kemarin Menurut saya upaya Presiden SBY mensinergikan kedua institusi penegak hukum tersebut, kurang tepat. belajar dari kasus-kasus yang pernah terjadi kasus ini merupakan kasus besar yang melibatkan orang-orang penting di jajaran kepolisian karenanya jika ditangani oleh KPK bakalann banyak yang jadi tersangka, sebaliknya jika ditangani oleh POLRI bisa jadi kasus ini berhenti -tidak tuntas. Logika sederhananya : Polisi yang jadi tersangka, polisi juga yang memeriksa, sama saja dengan jeruk makan jeruk. Ketua KPK Abraham Samad secara terpisah enggan berkomentar ketika ditanya terkait kasus dugaan korupsi Simulator SIM di Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri yang menjadi polemik antara KPK dan Polri. Semoga Bapak SBY selaku presiden Republik Indonesia tidak melakukan keputusan yang gamang, abu-abu sehingga publik bisa menilai kepemimpinan beliau sesuai dengan yang publik harapkan khususnya "berantas korupsi tidak pandang bulu".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H