Mohon tunggu...
Saiful Yazan Samsan
Saiful Yazan Samsan Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Penulis lepas, menuangkan fenomena kehidupan sosial, budaya dgn intrik politik - hukum didalamnya *** \r\nTwitter:@saiful_yazan *** fb:www.facebook.com/saiful.samsan***\r\nBlog:saifulyazans.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bersinergi

10 Agustus 2012   02:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:00 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13445643061880044781

Sumber foto : Republika Online‎

Bapak SBY mengajak Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad dan Kapolri Timur Pradopo buka puasa bersama. Dalam pertemuan tersebut, SBY berharap KPK dan Polri bersinergi dalam menyelesaikan kasus tindak pidana korupsi. Kata BERSINERGI jika diartikan bebas : "melakukan kegiatan atau operasi gabungan". " Bapak (SBY) setelah shalat Maghrib, setelah makan bersama  panggil Ketua KPK Abraham Samad dan Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo ngobrol sebentar tentang penanganan kasus simulator SIM, supaya kedua lembaga ini (KPK dan POLRI) bisa bersinergi," kata  Ruhut Sitompul usai mengikuti acara buka puasa bersama Presiden di Mabes Polri Jakarta, Rabu Kemarin Menurut saya upaya Presiden SBY mensinergikan kedua institusi penegak hukum tersebut, kurang tepat. belajar dari kasus-kasus yang pernah terjadi kasus ini merupakan kasus besar yang melibatkan orang-orang penting di jajaran kepolisian karenanya jika ditangani oleh KPK bakalann banyak yang jadi tersangka, sebaliknya jika ditangani oleh POLRI bisa jadi kasus ini berhenti -tidak tuntas. Logika sederhananya : Polisi yang jadi tersangka, polisi juga yang memeriksa, sama saja dengan jeruk makan jeruk. Ketua KPK Abraham Samad secara terpisah enggan berkomentar ketika ditanya terkait kasus dugaan korupsi Simulator SIM di Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri yang menjadi polemik antara KPK dan Polri. Semoga Bapak SBY selaku presiden Republik Indonesia tidak melakukan keputusan yang gamang, abu-abu sehingga publik bisa menilai kepemimpinan beliau sesuai dengan yang publik harapkan khususnya "berantas korupsi tidak pandang bulu".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun