"Sholat Isyak? Pelacur juga rajin sholat?"
Danis Kenthok hanya tertegun melihat Rosa berlalu untuk melaksanakan ibadah sholat isyak.
Bagaimana mungkin sosok pelacur yang berlumur dosa dan nista masih rajin melakukan ibadah, masih aktif berkomunikasi dengan tuhan layaknya kaum religius lainnya?
Sekitar lima belas menit Rosa keluar dengan sumringah dari ruang wisma sambil menggenggam HP menghampiri Danis Kenthok.
Sementara Si Danis Kenthok sudah tak bersemangat lagi mengajarinya membuatkan akun facebook. Dan sepertinya uang yang ada di dalam dompetnya, tidak akan keluar banyak untuk pengeluaran selain secangkir kopi dihadapannya.
" Kamu, tiap harinya memang rajin sholat?" Tanya Danis Kenthok kepo.
"Ya iyalah, kenapa, aneh? Aku kan juga muslim?"
"Kenapa kamu masih sholat? Tidakkah perbuatanmu ini dilarang agama?"
"Iya aku tahu. Aku kalau tidak sholat malah semakin berdosa, Mas!. Aku melakukan pekerjaan ini karena terpaksa. Kalau bisa memilih, aku takkan memilih ini. Dan aku berharap kelak Tuhan mengampuniku dan membimbingku ke jalan yang tidak membuat aib keluarga."
Danis diam tertegun. Suasana hening sejenak.
"Sampai kapan kamu disini dan menjadi seperti ini?" Tanya Danis Kenthok mulai berempati.